Jakarta (ANTARA) - Plt Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Taufik Hidayat mengatakan pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan langkah untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah.

"Pembentukan ini merupakan bentuk komitmen dan langkah strategis mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Sulawesi Selatan guna mendukung penguatan ekonomi daerah dan nasional," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

KDEKS Sulsel telah dikukuhkan di Gedung Auditorium Al Jibra, Kampus 2 Universitas Muslim Indonesia, Makassar pada Sabtu (3/12/2022) dan disaksikan secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Harian KNEKS KH Ma’ruf Amin.

KDEKS Sulsel ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor: 2068/X/TAHUN 2022 pada 17 Oktober 2022 tentang Pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Sulawesi Selatan periode 2022-2027.

Kelembagaan KDEKS terdiri atas unsur pimpinan KDEKS yaitu pengarah, ketua/penanggung jawab dan anggota yang terdiri atas kantor vertikal kementerian/lembaga, organisasi perangkat daerah (OPD), serta organisasi serta institusi lain terkait ekonomi dan keuangan syariah daerah.

Unsur berikutnya adalah sekretaris dan sekretariat yang berada di bawah naungan Sekretariat Daerah Sulawesi Selatan serta Manajemen Eksekutif KDEKS sebagai unsur think-tank.

Direktur Eksekutif Manajemen Eksekutif KDEKS diamanahkan kepada Mukhlis Sufri, sedangkan Wakil Direktur Eksekutif kepada M Rusdi.

Sementara itu, telah ada berbagai potensi serta program strategis ekonomi dan keuangan syariah Provinsi Sulawesi Selatan yang diakselerasi oleh KDEKS seperti
pembentukan kawasan industri halal (KIH) yakni Kawasan Industri Makassar (KIMA).

Selain itu, KDEKS juga mengembangkan sektor bisnis, kewirausahaan syariah, UMKM dan industri produk halal mulai dari pembinaan dan inkubasi bisnis syariah, percepatan sertifikasi halal hingga upscaling serta percepatan ekspor produk halal.

KDEKS turut mendorong pengembangan makan minuman halal, standardisasi halal rumah potong hewan, penambahan Zona KHAS yang saat ini sudah ada di lego-lego, potensi pariwisata ramah Muslim, modest fashion, media dan rekreasi halal serta pengembangan rumah sakit berstandar halal.

Dukungan permodalan dari sektor keuangan syariah daerah melalui percepatan proses konversi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat menjadi Bank Sulselbar Syariah pun merupakan salah satu program mendukung kapitalisasi sektor bisnis dan industri produk halal di Sulawesi Selatan.

Selain itu, secara sistematis juga akan meningkatkan kebutuhan dan menstimulasi pertumbuhan industri keuangan non-bank syariah seperti asuransi syariah, jaminan pembiayaan syariah serta pasar modal syariah.

Pengelolaan keuangan sosial syariah yang memang sudah berakar kuat di masyarakat Sulawesi Selatan baik zakat, infak, shodaqah dan wakaf saat ini tidak hanya sebagai bantalan atau jaring pengaman sosial namun juga untuk tujuan produktif.

Sebagai informasi, KDEKS merupakan salah satu dari 13 program prioritas KNEKS yang ditetapkan dalam rapat pleno pertama KNEKS pada 30 November 2021.

Baca juga: KNEKS dukung penguatan rantai nilai halal di Indonesia
Baca juga: KNEKS: Indeks literasi ekonomi syariah Indonesia 23,3 persen di 2022
Baca juga: KNEKS kukuhkan manajemen eksekutif KDEKS Sumsel

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022