PBNU juga tengah menyiapkan desain besar terkait pengembangan agenda ekonomi di lingkungan NU
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengukuhkan kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyampaikan pentingnya kerja sama erat antara BI dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sesuai dengan peran masing-masing pihak.

Kerja sama  yang dituangkan melalui  nota kesepahaman merupakan wujud komitmen kedua belah pihak untuk bersama-sama mendukung dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Kerja sama ini melanjutkan kerja sama sebelumnya yang telah dilakukan dengan sejumlah kalangan seperti ormas islam dan asosiasi, termasuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada September 2021 dan ke depan akan terus dikembangkan kerja sama dengan berbagai pihak atau organisasi masyarakat lainnya.

Perry mengungkapkan terdapat tiga aspek penting dalam kerja sama dengan PBNU. Pertama, pengembangan ekonomi melalui suatu ekosistem yang fokus pada pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada komunitas pesantren, dimana ekosistem tersebut diharapkan mampu bersaing secara kompetitif baik ditingkat nasional maupun global.

Aspek kedua yakni pengembangan keuangan syariah termasuk pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan wakaf produktif untuk pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga, syiar ekonomi dan keuangan syariah yang terus dilakukan, termasuk pelaksanaan Festival Ekonomi Keuangan Syariah di tingkat regional dan Indonesia Sharia Economic Festival di tingkat nasional dan internasional.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf turut menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap upaya BI dalam mendorong penguatan kapasitas ekonomi di kalangan pesantren serta berharap kerja sama ini dapat mendorong akselerasi ekonomi dan keuangan syariah.

Saat ini, PBNU juga tengah menyiapkan desain besar terkait pengembangan agenda ekonomi di lingkungan NU dan diharapkan kedepannya agenda tersebut dapat diintegrasikan dengan program-program pengembangan ekonomi syariah di Bank Indonesia untuk mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan umat.

Pengukuhan kerja sama BI dengan PBNU diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan industri halal, khususnya UMKM halal di sektor makanan atau minuman dan fesyen, perluasan akseptasi instrumen pembayaran non tunai terkait digitalisasi sistem pembayaran, khususnya di kalangan warga nahdliyin, penyelenggaraan kegiatan edukasi dan riset terkait ekonomi syariah, serta kerja sama produktif lainnya.

Kerja sama tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan kantor -kantor perwakilan BI di daerah serta berbagai lembaga perangkat organisasi NU, terutama di bidang pengembangan pondok pesantren, pengelolaan wakaf, pengembangan ekonomi, serta pengembangan riset dan penelitian.
Baca juga: Danareksa Investment siap dukung BRI jadi 'The Most Valuable Bank'
Baca juga: BI optimistis inflasi bisa dijaga sekitar 3 persen di 2023
Baca juga: Jalan panjang hadirkan rupiah digital

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022