Jakarta (ANTARA) - Holding BUMN Pariwisata InJourney berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan Sanur di Bali dapat selesai pada tahun depan.

"Kita berharap ini akan selesai nanti pada tahun depan," ujar Direktur Utama InJourney Dony Oskaria di Jakarta, Senin.

Dony berharap kehadiran KEK kesehatan Sanur yang berstandar internasional tersebut dapat menurunkan jumlah masyarakat Indonesia yang ingin berobat ke luar negeri.

Baca juga: Langkah pemerintah jadikan Bali destinasi unggulan wisata kesehatan

"Ini sangat menarik di mana kita harapkan KEK Sanur ini menjadi medical tourism yang luar biasa, karena kita harapkan dampaknya itu bisa menurunkan jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri," katanya.

Minat investor terhadap KEK Sanur ini tinggi sehingga nanti di dalam KEK tersebut akan terdapat rumah sakit internasional bekerja sama dengan Mayo Clinic, kemudian nanti juga ada klinik kecantikan yang bekerja sama dengan Korea Selatan, lalu ada dari Jepang, Australia, dan semua site-nya sudah penuh sehingga diharapkan dapat berjalan dengan operasional yang sangat baik.

Baca juga: Bahlil: KEK Sanur jadi fasilitas kesehatan "one stop solution"

Selain itu, nantinya di dalam KEK Sanur juga akan dilengkapi hotel, convention center dan fasilitas lainnya dalam satu komplek, sehingga diharapkan KEK kesehatan Sanur yang terbaik di Asia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan di Sanur dapat berperan sebagai lokasi riset untuk peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Menparekraf promosikan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan

Erick mengatakan bahwa ini pertama kali Indonesia memiliki KEK kesehatan dan memang kebetulan lahannya seluas 41,5 hektare dimiliki BUMN. Jadi mudah untuk dibangun secara terintegrasi.

KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022