Islamabad (ANTARA) - Pakistan mengalami kerugian ekonomi lebih dari 30 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.409) karena bencana banjir tahun ini, mencapai 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu, demikian disampaikan Menteri Perencanaan, Pembangunan, dan Inisiatif Khusus Pakistan Ahsan Iqbal, Senin (5/12).

"Pakistan adalah negara yang paling rentan menghadapi perubahan iklim. Kerusakan dan kerugian akibat banjir merupakan beban tambahan bagi ekonomi Pakistan, yang sudah kesulitan untuk bertahan," kata Iqbal dalam pidatonya pada sebuah upacara di Pusat Tanggap Banjir Nasional di Islamabad.

Dengan bantuan sosial, pemerintah Pakistan berhasil keluar dari krisis banjir sebagian besar dengan sumber dayanya sendiri, namun tantangan belum berakhir, kata Iqbal, seraya mendesak masyarakat internasional dan para dermawan untuk terus membantu korban banjir hingga tahap rehabilitasi sepenuhnya

Lebih lanjut Iqbal mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sebuah kerangka kerja untuk menjadikan Pakistan negara yang tahan iklim, menambahkan bahwa kerangka kerja itu akan dipresentasikan kepada komunitas internasional.





 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022