Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun ini telah memberikan keringanan utang kepada 2.109 debitur kecil, meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu sebanyak 1.491 debitur.

“Program keringanan utang sepanjang 2022 telah diikuti oleh lebih dari 2.109 debitur kecil,” kata Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan dalam media gathering di Jakarta, Selasa.

Langkah pemerintah memberikan keringanan utang kepada debitur kecil sejalan dengan telah diluncurkannya program ini melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11 tahun 2022

PMK tersebut tentang Penyelesaian Piutang Instansi Pemerintah yang Diurus/Dikelola oleh Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan Mekanisme Crash Program.

Sebanyak 2.109 debitur yang mengikuti program keringanan utang meliputi 1.049 debitur pasien rumah sakit, 461 debitur dengan nilai piutang sampai dengan Rp8 juta, 237 debitur mahasiswa, 92 debitur usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan 270 debitur lainnya.

Jumlah debitur itu meningkat dibanding tahun lalu yang sebanyak 1.491 debitur yaitu terdiri dari 471 debitur pasien rumah sakit, 178 debitur dengan nilai piutang sampai Rp8 juta, 254 debitur mahasiswa, 232 debitur UMKM dan 356 debitur lainnya.

Encep menjelaskan program keringanan utang ditujukan untuk mempercepat penurunan outstanding piutang negara dan jumlah berkas kasus piutang negara (BKPN) yang ada di panitia urusan piutang negara (PUPN).

“Ini juga sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

Adapun total outstanding piutang negara yang telah lunas melalui program keringanan utang pada 2022 adalah sebesar Rp77,14 miliar sedangkan pada tahun lalu sebesar Rp101,2 miliar.

Untuk nilai setor ke penyerah piutang dari 2.109 BKPN lunas pada 2022 ini adalah sebesar Rp14,61 miliar sedangkan dari 1.491 BKPN lunas pada 2021 adalah sebesar Rp27,05 miliar.

Untuk nilai setor ke kas negara dari 2.109 BKPN lunas pada 2022 adalah Rp1,42 miliar sedangkan dari 1.491 BKPN lunas pada 2021adalah Rp2,69 miliar.

Sementara itu, berdasarkan data DJKN terdapat 10 rumah sakit dengan debitur terbanyak yang mengikuti program keringanan utang pada 2022 yakni RSUP Fatmawati Jakarta sebanyak 190 BKPN dan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta sebanyak 180 BKPN.

Kemudian, RSUP I G.N.G. Ngoerah Denpasar sebanyak 151 BKPN, RSUP Persahabatan Jakarta sebanyak 78 BKPN, RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta sebanyak 78 BKPN dan RSUP DR. Sardjito Yogyakarta sebanyak 69 BKPN.

Selanjutnya, RS Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 57 BKPN, RSUP DR. M Hoesin Palembang sebanyak 46 BKPN, RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung sebanyak 44 BKPN, dan RSUP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah sebanyak 26 BKPN.

Sedangkan tiga universitas dengan debitur mahasiswa terbanyak adalah Universitas Negeri Malang sebanyak 171 BKPN, Universitas Tanjungpura sebanyak 37 BKPN dan Universitas Sembilanbelas November Kolaka sebanyak 23 BKPN.


Baca juga: Kemenkeu berikan keringanan piutang pada 348 berkas
Baca juga: Sri Mulyani: 3 negara minta keringanan utang ke G20
Baca juga: Kemenkeu berikan keringanan utang pada 1.292 debitur kecil

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022