Kami menyambut baik kehadiran IFU sebagai mitra global untuk membantu mempromosikan investasi hijau di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Investment Authority (INA) meneken kesepakatan kerja sama dengan Investment Fund for Developing Countries (IFU) untuk menjajaki peluang investasi dalam upaya mendorong transisi energi hijau dan mendukung pembangunan yang inklusif.

"Kami menyambut baik kehadiran IFU sebagai mitra global untuk membantu mempromosikan investasi hijau di Indonesia, serta membawa negara ini sejalan dengan mekanisme transisi energi yang berkeadilan sesuai standar global," kata Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Kesepakatan ini mencakup prospek investasi bersama dalam energi terbarukan, energi berbasis air, pengelolaan limbah, dan ekonomi sirkular lain dengan target total investasi kedua pihak direncanakan bernilai hingga 500 juta dolar AS.

IFU dan INA berambisi untuk menawarkan modal bagi proyek-proyek hijau dan berkelanjutan, dengan kontribusi masing-masing sekitar 100 juta dolar AS.

Dengan kekuatan yang dimiliki, kedua pihak akan bersama-sama mencari co-investor potensial lain untuk turut berkontribusi dalam memenuhi selisih total target investasi yakni sebesar 300 dolar AS.

Kesepakatan kerangka kerja investasi yang ditandatangani hari ini juga menandai kesepakatan investasi pertama antara INA dan entitas Skandinavia yang terkenal memiliki standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) tinggi tersebut.

IFU dengan rekam jejaknya yang telah terbukti dalam rantai nilai energi terbarukan, dapat menjadi mitra yang kuat bagi Indonesia dalam hal transisi energi hijau.

Lebih lanjut lagi, kesepakatan ini sejalan dengan komitmen INA untuk menarik dan bermitra dengan investor global guna mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Hal ini juga menunjukkan kepercayaan dan optimisme kepada INA dan Indonesia, tidak hanya dalam mempromosikan investasi hijau, tetapi juga dalam hal mengimplementasikan aspek operasionalisasi dan tata kelola dengan standar kelas dunia," imbuh Ridha.

Kesepakatan pada Selasa ini juga menandai langkah positif dalam mendukung komitmen Indonesia dalam memenuhi target netral karbon pada 2060.

"Kami optimis kesepakatan ini tidak hanya akan memberikan keuntungan yang optimal dengan risiko yang sesuai bagi pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga dapat mendukung dan mendorong pertumbuhan yang inklusif bagi Indonesia dalam jangka panjang," ucapnya.

Baca juga: INA kumpulkan 2 miliar dolar AS untuk pengembangan kendaraan listrik
Baca juga: INA tanda tangani 3 nota kesepahaman dukung transisi energi
Baca juga: Pertamina - INA jajaki kerja sama investasi untuk ketahanan energi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022