Medan (ANTARA) - Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, terus bergerak dengan berbagai program yang dirancang pemkab setempat. Selain mengandalkan wisata Danau Toba dan budaya, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga terus didorong maju untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Berbagai upaya dilakukan pemda untuk memajukan UMKM agar naik kelas. Dalam artian pemasarannya bukan hanya dalam negeri, melainkan harus bisa menembus mancanegara, agar perekonomian makin berputar kencang.

Untuk mendongkrak UMKM di Samosir agar naik kelas, berbagai pihak terkait dilibatkan, di antaranya Dinas Komunikasi dan Informatika, yang membantu prasarana digital pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif daerah itu.

Menurut Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Samosir Immanuel Sitanggang, bantuan prasarana itu berupa pelatihan dan pendampingan kepada pelaku parekraf, agar mereka bisa memanfaatkan dunia digital untuk berkembang dan melebarkan pasar penjualan hingga mancanegara.

Kabupaten Samosir memiliki ribuan pelaku UMKM yang harus didorong agar berkembang cepat khususnya pada era digital. Pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM harus rutin dilakukan sehingga mereka bisa berkompetisi lebih tangguh dengan UMKM daerah lain.

Pengembangan tempat wisata dan promosi produk UMKM tidak boleh lagi berfokus pada satu wilayah atau tempat saja, namun harus menyentuh pasar nasional bahkan internasional sehingga mendatangkan kesejahteraan bagi pelaku UMKM.

"Sudah saatnya pelaku UMKM khususnya milenial memanfaatkan dengan maksimal kemajuan teknologi sehingga bisa bersaing secara global," katanya.

Karena, Pulau Samosir merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan setiap tahunnya dibanding dengan wilayah lain yang mengelilingi kawasan strategis pariwisata nasional Danau Toba.

Untuk itu kolaborasi dengan dinas pariwisata maupun dinas terkait lainnya penting dilakukan agar pelaku UMKM melek digital dan bertransformasi untuk naik kelas lebih baik.

Melalui digitalisasi itu, bukan hanya wisatawan lokal yang jadi pasarnya tapi produk UMKM akan mendunia atau minimal UMKM daerah ini bisa ambil pasar domestik. Pemda tetap akan mendorong UMKM agar bisa naik kelas.

Dalam menyiapkan prasarana digital, Diskominfo Samosir akan membekali pemasaran digital terkait model bisnis, konten kreatif, pengelolaan aplikasi media sosial, dan pemasaran digital.

Dorong miliki NIB


Pemkab Samosir juga mendorong pelaku UMKM di daerah itu memiliki izin usaha yaitu nomor induk berusaha (NIB) yang bertujuan untuk mempermudah akses permodalan serta mendapat kepastian dan perlindungan usaha serta memangkas proses perizinan.

"NIB juga memudahkan UMKM mendapatkan pelatihan, membuat usahanya mendapatkan legalitas, memperoleh program-program pemerintah, dan kemudahan memasuki komunitas resmi," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Samosir Hotraja Sitanggang.

Dengan semua manfaat yang didapat setelah mendaftarkan usaha, diharapkan pelaku usaha UMKM yang belum mempunyai NIB agar segera mendaftarkan melalui Online Single Submission (OSS) untuk mempermudah pemerintah dalam memberikan bantuan usaha.

UMKM merupakan pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan, dan pengembangan sebagai wujud keberpihakan kepada kelompok usaha ekonomi rakyat.

Agar pelaku UMKM pahami prosedur mendapatkan NIB, Pemkab Samosir menggelar bimtek yang diikuti puluhan pelaku UMKM.

Bimtek tersebut juga upaya menghubungkan para pelaku UMKM agar menjalin kemitraan yang saling menguntungkan untuk mencari solusi dalam mengentaskan masalah internal yang dihadapi dan membantu daya saing produk yang dihasilkan. Selain itu, juga bertujuan membentuk, memberdayakan UMKM, serta meningkatkan kualitas SDM melalui transformasi pengetahuan dan informasi yang didukung dengan sikap kerja profesional.



Wirausahawan muda


Salah satu yang dilakukan Pemkab Samosir agar UMKM di Samosir naik kelas adalah dengan memberikan pelatihan Digital Entrepreneuership Academy (DEA). Pelatihan digelar Dinas Kominfo Samosir dengan menggandeng Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian (BBPSDMP) Kominfo Medan.

Wujud sinergi Pemerintah Pusat dan Pemkab Samosir itu diikuti oleh 100 orang peserta. Mereka adalah wirausahawan muda UMKM dengan menghadirkan narasumber dari Kemenkominfo, BBPSDMP Medan, Kominfo Samosir dan Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir.

Frans Hendra Suryanta Sembiring dari BBPSDMP Medan menyampaikan bahwa pelatihan DEA merupakan program Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang bertujuan menyiapkan SDM unggul untuk mempercepat transformasi digital bidang kewirausahaan guna meningkatkan ekonomi digital.

Pelatihan ini dilaksanakan untuk membantu wirausahawan konvensional bisa beralih ke digital sesuai dengan perkembangan teknologi, dengan pola pendampingan dan fasilitasi.

Di samping itu, pelatihan tersebut diharapkan para peserta bisa menjadi pelopor untuk membangun kebiasaan berinternet sehat, dengan menggunakan media internet sebagai media untuk belajar, berbisnis, dan beribadah.

Bupati Samosir Vandiko Gultom dalam kesempatan sama menyebutkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong pertumbuhan pengguna internet di Indonesia.

Survei pada tahun 2021 menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta orang atau 72,70 persen dari total populasi sebesar 274,9 Juta, dengan pertumbuhan pengguna terbesar di dunia.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah memunculkan berbagai macam lini bisnis baru di Indonesia, seperti perdagangan online (e-commerce), start up, fintech (teknologi finansial), dan lainnya yang memanfaatkan TI dengan menawarkan kemudahan bertransaksi, mempercepat akses dan proses transaksi, memperluas jangkauan pasar, serta meningkatkan kenyamanan dalam bertransaksi bisnis.

Sebagai salah satu tujuan destinasi wisata super prioritas (DPSP), Kabupaten Samosir harus mempersiapkan generasi muda dengan kemampuan berwirausaha yang terampil di era digital.

Hal itu tidak hanya membutuhkan keterampilan penggunaan teknologi, ketersediaan modal, ataupun kreativitas saja, tetapi juga memerlukan mental, sikap dan perilaku yang mampu menunjukkan komitmen sebagai wirausaha yang kuat dan tangguh.

Oleh karena itu, Bupati mengapresiasi pelaksanaan pelatihan tersebut, dengan harapan dapat mempersiapkan generasi muda UMKM di Samosir yang melek teknologi untuk menghadapi persaingan pasar di era digital.

Para peserta diminta banyak bertanya kepada para narasumber agar ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan dapat diterapkan dalam menjalankan usahanya.



Pelatihan

Pemkab Samosir juga memberikan pelatihan pembuatan cenderamata yang diselenggarakan Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Samosir, guna mendukung program prioritas Kabupaten Samosir yakni peningkatan produk UMKM.

Pelatihan-pelatihan tersebut penting guna meningkatkan kualitas dan inovasi para pelaku UMKM sehingga mampu menciptakan diversifikasi produk yang sesuai dengan budaya lokal dan sentuhan etnik batak.

Bupati Samosir Vandiko T. Gultom menjelaskan untuk mendukung Samosir sebagai daerah tujuan wisata bertaraf internasional, perlu kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis cenderamata.

Diversifikasi produk yang memiliki keunikan tersendiri itu penting tanpa menghilangkan budaya lokal sehingga para wisatawan memiliki banyak pilihan cenderamata dengan sentuhan etnik Batak.

“Jadilah pelaku UMKM yang berkarya dengan mengedepankan kecintaan terhadap Kabupaten Samosir dan mempertahankan serta meningkatkan citra masyarakat Samosir yang terkenal dengan keragaman kreasi budaya,” ujar Vandiko.

Keragaman itu pula yang memperkuat jenama (brand) daerah sekaligus menjadi modal penting dalam pengembangan UMKM.




 


Editor: Achmad Zaenal M






 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022