Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Forum International Conference on Afghan Women’s Education, yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Kamis, menghasilkan sebuah dokumen deklarasi bersama yang disebut sebagai Bali Message yang berisi poin-poin yang dihasilkan dari konferensi tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dalam konferensi pers yang digelar usai forum tersebut bahwa berbagai pihak telah turut berpartisipasi, termasuk perwakilan-perwakilan negara, organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, filantropis, dan komunitas bisnis.

“Secara keseluruhan, ada 38 negara, empat organisasi internasional, sembilan NGO dan bisnis, serta sembilan figur perempuan yang penting serta akademisi. Ini menunjukkan upaya internasional bersama yang kuat,” kata Retno.

Forum untuk memberikan dukungan bagi pendidikan perempuan di Afghanistan itu diselenggarakan oleh Indonesia dan Qatar, yang kemudian menghasilkan dokumen Bali Message berisi 10 poin.

Dalam dokumen itu, seluruh peserta menegaskan dukungan kuat untuk solidaritas dengan masyarakat Afghanistan dalam upaya untuk mencapai perdamaian yang bertahan lama, serta stabilitas dan kesejahteraan.

Digarisbawahi pula pentingnya pendidikan untuk perempuan terkait upaya-upaya tersebut.

Bali Message menyoroti dukungan kuat dari para partisipan atas inisiatif atau upaya apapun terkait penciptaan lingkungan yang kondusif untuk dialog intra-Afghan menuju perdamaian yang berkelanjutan dan bertahan lama di Afghanistan.

Perempuan dan anak-anak perempuan juga disebut sebagai kunci dari pembangunan, perdamaian, dan kesejahteraan di Afghanistan. Memastikan partisipasi yang adil, penuh, dan berarti bagi perempuan dalam masyarakat akan membuka ruang bagi negara tersebut untuk mencapai potensinya, demikian dikatakan dalam dokumen tersebut.

Selain itu, seluruh peserta sepakat bahwa upaya serius dan aksi konkret perlu perlu dilakukan untuk memperluas kesempatan dan akses bagi perempuan dan anak-anak perempuan Afghanistan agar mereka dapat mendapatkan manfaat dari pendidikan formal di semua tingkat dan berbagai metode pembelajaran, termasuk tatap muka, virtual, dan jarak jauh.

Komunitas internasional juga didorong untuk bekerja bersama dengan semua pemangku kepentingan yang relevan di Afghanistan dalam mengembangkan strategi untuk keterlibatan jangka panjang di Afghanistan.

Pada bagian akhir, dokumen tersebut menyatakan apresiasi semua peserta atas inisiatif Indonesia dan Qatar dalam menyelenggarakan konferensi tersebut.

Baca juga: Konferensi diplomasi digital ICDD hasilkan 'Bali Message'
Baca juga: PBB: Perlakuan Taliban pada perempuan mungkin kejahatan kemanusiaan
Baca juga: Menengok "kelas gratis" anak perempuan & laki-laki di Afghanistan

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022