Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin Halving Day akan mempengaruhi harga Bitcoin (BTC) ke depan, karena seiring bertambahnya waktu, transaksi penambangan ke Bitcoin akan semakin sulit didapatkan.

Bitcoin Halving Day merupakan peristiwa empat tahun sekali di mana hadiah untuk para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi sampai mencapai batas maksimum kapasitas Bitcoin yaitu 21 juta Bitcoin.

"Saat ini, sudah ada sekitar 91 persen Bitcoin yang tersebar di seluruh dunia dengan total sekitar 19 juta keping. Adanya halving untuk mengurangi kecepatan penambahan Bitcoin baru dan agar BTC yang beredar tetap terjaga sehingga terhindar dari inflasi. Semakin sulit Bitcoin didapatkan, maka semakin mahal juga harga Bitcoin nantinya," ujar Oscar dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Oscar menyampaikan, selain mempengaruhi para trader terkait harga Bitcoin yang akan mahal dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi "bull run" pada bitcoin dan kripto, bitcoin halving day tentu mempengaruhi para penambang atau miner Bitcoin. Bull run kripto adalah pasar kripto yang sedang mengalami kenaikan harga dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga: Indodax berharap literasi masyarakat soal aset digital terus meningkat

"Apalagi setelah Bitcoin dan kripto dikenal masyarakat, jumlah miner Bitcoin pun semakin bertambah. Semakin bertambahnya miner Bitcoin, semakin sulit juga Bitcoin yang bisa didapatkan, sementara pasokan Bitcoin semakin berkurang. Karena tingkat kesulitan penambangan yang terus bertambah, miner-miner kecil yang tidak memiliki alat canggih akan kalah bersaing dengan miner pro yang sudah memiliki alat yang lebih canggih. Karena hadiah para penambang Bitcoin dibagi dua, maka di tahun 2024 nanti saat Bitcoin Halving Day, hadiah untuk para miners akan dikurangi menjadi 3,125 BTC," kata Oscar.

Menurut Oscar, Bitcoin ada kemungkinan berakhir pasokannya pada 2140. Setelah Bitcoin habis dan tidak ada Bitcoin Halving Day kembali, maka besar kemungkinan permintaan untuk Bitcoin akan meningkat.

"Jadi, bagi para trader aset kripto yang hendak mengumpulkan portofolio Bitcoin, mungkin bisa memulai untuk mencicil membeli di harga saat ini ketika pasar sedang bearish. Jangan lupa juga untuk terus mempelajari istilah istilah dalam perdagangan kripto agar ilmu kita mengenai investasi kripto semakin bertambah," ujar Oscar.

Memasuki pekan pertama Desember 2022, harga Bitcoin terlihat cenderung mengalami kenaikan meskipun persentasenya cukup kecil. Berdasarkan data dari Indodax per Jumat (9/12) pukul 9.30, Bitcoin (BTC) berada di harga Rp268 juta per 1 Bitcoin, naik sebesar 1,95 persen dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Bappebti catat transaksi kripto turun sepanjang tahun 2022

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022