Jakarta (ANTARA) - Komunitas lari IndoRunners menghadirkan lomba lari jarak pendek di kawasan SCBD, Jakarta pada Minggu, 18 Desember mendatang sebagai salah satu upaya untuk mempopulerkan lari sprint kepada masyarakat luas.

Salah seorang pendiri IndoRunners yang juga penggagas lomba lari bertajuk “Sprint Race” Yasha Chatab mengatakan bahwa lari sekarang sudah menjadi gaya hidup terutama bagi masyarakat perkotaan. Namun untuk nomor sprint, menurut dia, cenderung lebih melekat hanya untuk kalangan atlet saja dan belum terlalu populer di kalangan umum seperti layaknya lomba lari marathon.

“Kenapa sprint? Karena kami mencari kegiatan yang berbeda dibanding event lari lainnya. Di Indonesia, sprint ini tidak pernah terdengar kecuali di kalangan para atlet. Tapi di kalangan umum masyarakat belum ada event yang bisa mengakomodasi hal tersebut,” ungkap Yasha dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

“Kami juga selalu berusaha membuat ide-ide menarik supaya orang tertarik dengan olahraga lari,” kata dia menambahkan.

Lomba lari 100 meter ini menjadi ajang pertama yang diselenggarakan di jalan raya dengan lintasan lari merupakan jalan aspal dan teduh di antara gedung-gedung pencakar langit Jakarta.

Ada beberapa kategori lomba, yaitu kategori atlet reguler maupun master (di atas 40 tahun), umum dan komunitas, serta anak-anak umur 6–10 tahun. Uniknya, di akhir acara juga akan dilakukan lomba lari bagi pemilik anjing untuk berlari bersama hewan peliharaannya. Adapun rute lari dimulai dari depan Equity Tower sampai gedung Pacific Century Place.

Panitia menargetkan lomba sprint ini dapat diikuti sekitar 350 peserta.

Menurut Yasha, sejumlah atlet nasional juga berkomitmen turut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Namun dia belum dapat memastikan siapa saja yang bakal ambil bagian.

“Untuk sistem perlombaan, kami pakai sistem best time (yang mencatatkan waktu tercepat dalam lomba). Jadi nanti ada tim pencatat waktu yang akan mengawali lima lintasan lari. Jadi tidak ada kualifikasi dan sebagainya,” ujar Yasha.

Yasha menuturkan pemenang pada kategori atlet akan mendapatkan hadiah uang tunai Rp1 juta, sedangkan pemenang di kategori lain bakal mendapatkan hadiah berupa produk menarik.

“Kami memang ingin membuat konsep yang belum pernah dibuat sebelumnya. Lomba lari ini akan sangat urban metropolitan karena dikelilingi gedung pencakar langit. Saya berharap ajang ini bisa memberikan pengalaman berbeda dibanding event lari lainnya,” pungkas Yasha.

Pendaftaran lomba dibuka hingga 17 Desember melalui laman doogether.id/event/696 dengan biaya pendaftaran Rp100 ribu untuk tiap kategori.

Baca juga: Fun run di Magelang tutup rangkaian Borobudur Marathon 2022
Baca juga: Dua pemenang nomor elite Borobudur Marathon 2022 catat "personal best"


 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022