Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Suntory Garuda Beverage (SGB) melalui program edukasi Mizuiku meluncurkan modul panduan ajar pendidikan pelestarian air bersih dan lingkungan bagi guru-guru sekolah.

“Bekerjasama dengan SGB, kami senang sekali dapat meluncurkan modul yang diharapkan bisa menjadi acuan dalam mengonsep kemudian merencanakan memilih media dan menilai kegiatan pembelajaran konservasi air,” kata Direktur Pendidikan Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi dalam Peluncuran Mizuiku Teachers Guide di Jakarta yang disaksikan secara daring, Rabu.

Hasbi menyampaikan bahwa modul Mizuiku Teachers Guide (MTG) dirancang untuk memudahkan para guru dalam mengajarkan kepada murid terkait dengan air bersih dan lingkungan. Sehingga guru dapat memberikan gagasan dan bisa menjadi panutan bagi para murid dalam pelestarian air bersih.

“Ini akan bermanfaat bagi para dan pihak terkait di masa yang akan datang. Terkait modul yang dibuat, saya saksikan sendiri bagaimana proses ini menjadi sebuah tantangan, maka dari itu sayang sekali apabila ilmu yang sudah disusun tidak dapat diimplementasikan,” ucapnya.

Modul yang terdiri dari dua set untuk panduan bagi anak usia 5-8 tahun dan 9-12 tahun tersebut, lanjutnya bisa membuat guru terinspirasi dan kemudian menginspirasi para siswa untuk lebih peduli terhadap air bersih dan lingkungan.

Setiap set berisi empat topik, yang mewakili bidang pembelajaran utama Mizuiku. Keempat area tersebut adalah lindungi daur air, mencegah pencemaran air, menghemat air dengan menanam pohon dan yang tak kalah pentingnya menjaga kebersihan air dengan memilah dan mengelola sampah.

Ia pun mencontohkan, bahwa modul tersebut akan menginspirasi para guru untuk mengenalkan konsep dan manfaat daur ulang. Para guru dapat membuat sesi diskusi atau bahkan debat di dalam kelas dengan topik isu-isu lingkungan untuk mendorong siswa berani berpendapat. Selain itu guru juga bisa membawa siswa belajar ke luar kelas dan menghabiskan waktu dengan alam dengan mengunjungi taman kota, pedesaan, sungai, gunung, tepi danau, hutan bakau dan hutan berpengaruh untuk mengubah pandangan anak didik tentang alam.

“Kami berharap modul Mizuiku ini dapat menjadi inspirasi bagi para guru dalam mengajarkan murid kita mengenai kepedulian lingkungan, jadi mari kita selalu terinspirasi menginspirasi dan peduli terhadap bumi kita,” tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal, menyampaikan bahwa sejak Mizuiku masuk ke Indonesia pada tahun 2019, Mizuiku telah berhasil merekrut hampir 30.000 anak, lebih dari 2.500 guru dan lebih dari 250 sekolah Adiwiyata dari seluruh Indonesia.

“Ini menunjukkan seberapa besar komitmen kami untuk mengimplementasikan program Mizuiku di tanah air. Kini, hari ini, dengan bangga kami mempersembahkan Mizuiku Teachers Guide (MTG), buku panduan bagi guru tentang konservasi air bersih yang memberikan panduan praktis tentang konsep, perencanaan, media dan penilaian konservasi air,” paparnya.

Adapun selain meluncurkan modul panduan ajar pendidikan, Suntory Garuda Beverage juga mengadakan training of the trainers (ToT) bagi sedikit 1000 guru-guru sekolah di seluruh Indonesia guru sekolah di seluruh Indonesia yang sebagian besar berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Sidoarjo, Pati, Banjarbaru dan Gowa, Makassar.

Baca juga: Kemendikbudristek berikan pendampingan Kurikulum Merdeka di Kota Medan
Baca juga: Kemendikbudristek buka kembali Dana Indonesiana di 2023
Baca juga: Kemendikbudristek: Merdeka Belajar upaya atasi krisis pembelajaran


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022