Semoga bermanfaat, meringankan beban masyarakat Cianjur korban bencana, doa masyarakat Papua Barat kiranya korban selamat segera pulih dan bangkit mengisi pembangunan bersama pemerintah
Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw menyerahkan bantuan dana kemanusiaan senilai Rp1 miliar dari pemerintah dan masyarakat Papua Barat guna meringankan beban warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang menjadi korban bencana gempa bumi.
 
Bantuan dana kemanusiaa diserahkan langsung Pj Gubernur Paulus Waterpauw kepada Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman, Rabu, di pendopo kantor Bupati Cianjur Jawa Barat.
 
"Semoga bermanfaat, meringankan beban masyarakat Cianjur korban bencana, doa masyarakat Papua Barat kiranya korban selamat segera pulih dan bangkit mengisi pembangunan bersama pemerintah," katanya dalam taklimat media yang diterima di Manokwari, Rabu malam.
 
Pada kesempatan itu Bupati Cianjur, Herman Suherman, mewakili warga korban bencana menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Provinsi Papua Barat atas kepedulian dalam memberikan bantuan dana kemanusiaan tersebut.
 
"Kami berterima kasih atas kepedulian masyarakat dan pemerintah Papua Barat melalui bantuan yang diserahkan ini, semoga masyarakat dan pemerintah Papua Barat senantiasa diberkahi Allah SWT," katanya.
 
Pemerintah Kabupaten Cianjur, mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana gempa bumi Cianjur 5,6 Magnitudo menjadi sebanyak 600 orang karena sebagian besar tidak terdata, sedangkan korban meninggal tercatat 335 ditambah delapan orang yang belum ditemukan.

Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Senin (12/12), mengatakan, jumlah korban bertambah setelah dilakukan pendataan ulang, di mana sekitar 265 korban gempa yang meninggal tidak dilaporkan namun langsung dimakamkan oleh keluarganya.
 
“Banyak yang tidak melaporkan anggota keluarganya yang meninggal akibat gempa, setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang,” katanya.

Bupati menjelaskan di Kecamatan Cugenang saja 400 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut, termasuk delapan orang yang belum ditemukan, ditambah dari Kecamatan Pacet, Cianjur dan Warungkondang karena sudah dikubur tapi tidak dilaporkan, sehingga mereka tidak masuk dalam daftar di Pemkab Cianjur.
 
Pihaknya meminta RT/RW dan perangkat desa mendata ulang warga yang meninggal akibat gempa dan tidak dibawa ke rumah sakit atau puskesmas, hingga ditemukan sebanyak 600 orang meninggal akibat gempa.

“Data korban meninggal berdasarkan nama per alamat dengan surat keterangan kematian dari pemerintah desa, sehingga data tersebut akan diteruskan ke Kemensos agar keluarga yang ditinggalkan dapat menerima uang duka,” ujarnya.
 
Ia menjelaskan di Kecamatan Cugenang saja terdata 400 orang korban meninggal dunia akibat gempa termasuk delapan orang yang belum ditemukan, ditambah dari Kecamatan Pacet, Cianjur dan Warungkondang karena sudah dimakamkan tapi tidak dilaporkan, sehingga tidak masuk dalam daftar Pemkab Cianjur.

Uang duka akan diserahkan di akhir tahun kepada ahli waris setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Sosial.
 
“Sudah kami serahkan dan akan segera dicairkan dari Kementerian Kesehatan untuk selanjutnya akan dibagikan kepada ahli waris di akhir tahun,” kata Herman Suherman.
 
Sebelumnya, Pemkab Cianjur mencatat korban tewas akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 335 orang setelah tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah bocah laki-laki berusia 11 tahun di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, sedangkan delapan lainnya masih dalam keadaan meninggal sedang dicari.

Baca juga: Bupati Cianjur kerugian akibat gempa Rp4 triliun

Baca juga: Bangka Tengah salurkan bantuan Rp410 juta untuk korban gempa Cianjur

Baca juga: Mufidah Jusuf Kalla kembali kirim 20 ribu sarung ke Cianjur

Baca juga: Pemerintah naikkan nilai bantuan rumah terdampak gempa Cianjur


 

Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022