Menu kari disajikan bersama nasi dan irisan kol segar di atas piring stainless steel
Jakarta (ANTARA) - Nasi kari adalah salah satu "comfort food" yang banyak dinikmati oleh masyarakat Jepang, serupa seperti nasi goreng atau bubur ayam di Indonesia.

"Comfort food" dari Jepang itu diboyong ke Indonesia oleh Go! Go! Curry - Genki no Minamoto oleh F&B ID yang menaungi jenama Chatime, Cupbop, Gindaco, dan Chatime Atealier.

Rasa autentik dari lembutnya butiran nasi dari beras Jepang ditambah dengan kari ala Kota Kanazawa itu hadir lewat gerai pertama yang dibuka di Mall Living World, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Kamis.

Umumnya, cita rasa makanan Jepang tidak sekaya rasa kuliner Indonesia yang penuh rempah. Namun, rasa kari di restoran ini cukup berbumbu dan sesuai dengan lidah Indonesia. Kari khas Go! Go! Curry punya warna yang lebih cokelat, kental, dan aromanya kuat, rasanya juga manis dan gurih.

Baca juga: Hidangan ala Jepang untuk si buah hati

Rasa yang autentik dijaga dengan membawa kare langsung dari Jepang. Sementara itu, bahan baku lain yang bisa didapat di Indonesia dipasok secara lokal.

Menu kari disajikan bersama nasi dan irisan kol segar di atas piring stainless steel. Irisan kol ini memberikan variasi tekstur di dalam mulut yang membuat pengalaman makan menjadi lebih menyenangkan.

Untuk menambah cita rasa segar pada karinya, jangan lupa minta pelengkap berupa acar Jepang (fukujinzuke) yang terbuat dari lobak merah.
Menu di Go! Go! Curry, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Kamis (15/12/2022) (ANTARA/Nanien Yuniar)


Menurut Business Director, PT Foods Beverages Indonesia (F&B ID) Devin Widya Krisnadi, rasa yang diboyong betul-betul autentik meski ada penyesuaian bahan, seperti no pork no lard, agar bisa diterima masyarakat Indonesia secara lebih luas.

Go! Go! CURRY - Genki no Minamoto merupakan restoran dengan kari autentik asal kota Kanazawa, Jepang yang didirikan oleh Hirokazu Miyamori pada 2003.

Baca juga: Peneliti Jepang kembangkan sumpit listrik untuk tingkatkan rasa asin

Go! Go! diambil dari bahasa Jepang berarti “lima”, jadi Go Go bermakna lima lima (55).

Angka lima lima (55) ini terinspirasi dari nomor punggung Hideki Matsui, legenda bisbol Jepang, yang menjadi idola Miyamori.

Selain menjadi idola, Matsui juga merupakan sosok yang memiliki genki spirit, yaitu penuh semangat, menjadi sumber inspirasi, dan menyebarkan kebahagiaan.

Sedangkan kata “curry” sendiri diambil dari menu khas yang ditawarkan, yaitu kari.
Chicken Katsu Curry ukuran medium di Go! Go! Curry, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Kamis (15/12/2022) (ANTARA/Nanien Yuniar)


Hal lain yang unik dari restoran ini adalah maskot gorila bernama Go-Rry alias "Gorilla Curry" yang dipilih karena dianggap sebagai simbol kekuatan dan kecerdasan." Postur gorila yang bongsor melambangkan besarnya porsi menu, bahkan porsi yang paling besar mencapai 2,5 kilogram, menu World Champion Class Curry (XXXL).

Varian menu yang dapat dinikmati antara lain Chicken Katsu Curry, Fried Shrimp Curry, Sausage Curry, Goriemon Curry, dan Grand Slam Curry dengan berbagai pilihan ukuran, yaitu small, medium, large, dan extra large.

Menu-menu tersebut sama dengan apa yang ditawarkan di Jepang, bedanya varian menu yang ada di Indonesia lebih terbatas.

Tahun depan, Go! Go! Curry rencananya akan membuka dua lokasi baru agar kari ini dapat dinikmati lebih banyak pencinta makanan Jepang di Indonesia.

Baca juga: Harga gandum naik, Industri makanan Jepang lirik tepung beras

Baca juga: Menengok kreativitas "sampuru", makanan replika mirip seperti aslinya

Baca juga: Mau kenyang dan kulit bercahaya? Coba ramen kolagen

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022