Jakarta (ANTARA) - Platform perjalanan digital Agoda memperkenalkan fitur terbarunya yang dinamakan “price freeze” yang memungkinkan wisatawan untuk bisa mendapatkan penawaran terbaik membayar deposit marjinal, dan membekukan harga setidaknya dalam satu atau hingga 14 hari.

“Dengan memperkenalkan teknologi pembekuan harga (price freeze) ke platform Agoda, kami dapat menawarkan fleksibilitas, pilihan, serta harga terbaik kepada para wisatawan,” kata CEO Agoda Omri Morgenshtern melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Data Agoda: Destinasi domestik masih jadi pilihan favorit wisatawan

Omri memandang bahwa para wisatawan yang melakukan perjalanan masih ingin mendapatkan penawaran terbaik dan pihaknya selalu berusaha untuk memastikan hal tersebut.

"Ada kalanya konsumen belum sepenuhnya yakin untuk melakukan pembelian dan membutuhkan waktu untuk memutuskan, tapi kami merasa tidak seharusnya mereka jadi melewatkan penawaran terbaik,” imbuh dia.

Meskipun dalam periode “price freeze” biaya akomodasi bisa saja naik atau turun, Agoda mengatakan konsumen tidak akan membayar lebih dari yang telah disepakati dan malah akan mendapat diskon tambahan jika harganya turun.

Di sisi lain jika wisatawan akhirnya tidak jadi memesan dalam periode pembekuan harga yang ditentukan, hanya deposit mereka yang akan hangus.

Untuk menandai peluncuran fitur “price freeze” yang akan tersedia di desktop dan mobile web secara global dan di semua platform Agoda pada awal 2023, Agoda juga menciptakan game augmented reality (AR) yang dibuat khusus di Instagram.

Game tersebut dapat dimainkan dengan tujuan untuk menangkap sebanyak mungkin item beku (kepingan salju, permen es, es batu) dan menghindari item panas (teh, api) untuk mencapai skor tertinggi. Game ini tersedia di instagram.com/ar/2382038961943203.

Baca juga: Agoda: Destinasi Asia Tenggara jadi favorit untuk liburan musim panas

Baca juga: Agoda gelar kompetisi programming "Codegoda" pada Agustus

Baca juga: Agoda bermitra dengan WWF untuk dukung restorasi habitat laut

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022