Mari bicarakan infertilitas seperti bicara rasa es krim kesukaan, nyaman dan apa adanya
Jakarta (ANTARA) - Komunitas We are Womb Warriors (WWW) ingin ubah stigma tabu perbincangan tentang infertilitas di Indonesia di acara "Circle of Warriors" pada 22 Desember.

Dalam acara yang bertepatan dengan Hari Ibu itu akan ada bincang-bincang dari Self Love Coach Amira, Dokter Naturopati Joshua Lie, Pakar Hypnofertility Lanny Kuswandi, dan dr. Chairuna, FINEM yang diharap bisa jadi langkah awal mendukung perempuan mengenai isu yang kerap dianggap aib.

Baca juga: Inseminasi buatan bisa jadi solusi mendapatkan buah hati

“Mari bicarakan infertilitas seperti bicara rasa es krim kesukaan, nyaman dan apa adanya. Di Indonesia ada banyak support system-nya. Inilah mengapa We are Womb Warriors lahir, sebagai wadah pemersatu mereka yang ingin berbagi cerita dan informasi serta berdiskusi.” ujar Amanda Zahra Marsono, Co-Founder & Public Relations We are Womb Warriors dalam keterangan resmi, Selasa.

Dalam Circle of Warriors peserta yang hadir akan dipandu untuk belajar menerima, mencintai diri mereka terlepas dari apapun tantangan kehamilan yang sedang dihadapi melalui sesi yoga ringan. Setelah itu bincang dengan para praktisi yang mencari akar permasalahan kondisi tubuh untuk pemulihan natural dan holistik.

Diharapkan akan memberikan sebuah sudut pandang baru akan sebuah konsep infertilitas dan cara penanganannya serta sadar bahwa WWW dapat menjadi support system yang dapat mendampingi secara menyeluruh baik fisik dan mental.

Banyak penyebab infertilitas baik pada wanita ataupun pria namun tak banyak yang membahas ini. Biaya terapi yang tidak sedikit dikeluarkan, belum lagi jika dihadapi dengan kegagalan. Beban moral yang ditanggung banyak yang menyudutkan perempuan. 48 juta pasangan dan 186 juta orang hidup dengan infertilitas secara global (World Health Organization).

Baca juga: Perhatikan hal ini sebelum ikuti program inseminasi

“Kehilangan bayi beserta satu saluran rahim karena kehamilan ektopik adalah masa tergelap yang sekaligus menjadi semangat saya mendirikan We are Womb Warriors agar wanita lain yang mungkin mengalami nasib serupa tidak merasa sendiri.” tutur Ribka Zefanya, pendiri komunitas We are Womb Warriors.

Usia pernikahan yang lama dikaitkan dengan usaha mendapatkan keturunan sering menjadi topik yang hangat dipertanyakan dalam berbagai acara-acara sosial. Ini yang kerap kali membuat sebagian dari mereka yang mengalami infertilitas tak jarang semakin menutup diri.

“Kita yang belum dikarunia keturunan berada pada ruang tunggu. Manfaatkan dengan selalu menemukan kembali rasa syukur. You are enough, what you did is enough, don’t go through it alone. Berpasrah kepada Tuhan dan temukan support system-mu,” ajak Rianti Cartwright, aktris yang baru dikaruniai buah hati di usia pernikahannya yang ke-9.

"Melalui acara Circle of Warriors, kami yakin bahwa dukungan psikologis berupa energi yang dari sesama womb warriors yang hadir adalah hal yang fundamental untuk mengembalikan api semangat dan pikiran positif dalam tantangan perjalanan kehamilan wanita Indonesia, karena #KitaTidakSendiri,” tutup Amanda.

Baca juga: Morula IVF Indonesia buka layanan fertilitas di RS Indriati Solo

Baca juga: Ketahui sebab dan solusi infertilitas sekunder

Baca juga: Ahli: Pria berpenis pendek cenderung mandul

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022