Panglima TNI supaya prioritas penjagaan dan pengawasan Laut Natuna Utara semakin ditingkatkan.
Natuna (ANTARA) - Nelayan di Natuna berharap Panglima TNI Laksamana Yudo Margono setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera meningkatkan pengamanan di Laut Natuna Utara, Provinsi Kepulauan Riau.

"Harapan kami nelayan Natuna dengan dilantiknya Yudo Margono sebagai Panglima TNI supaya prioritas penjagaan dan pengawasan Laut Natuna Utara semakin ditingkatkan," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Natuna Hendri, di Ranai, Natuna, Kamis.

Ia berharap seluruh kesatuan pengamanan, baik udara dan laut dapat disatukan dalam satu komando untuk melakukan patroli di Laut Natuna tanpa ada ego sektoral antara masing masing kesatuan.

"Mungkin dengan mengintegrasikan setiap satuan yang ada, seperti TNI AL, Bakamla, Polairud dan PSDKP KKP," ujarnya pula.

Selain itu, ia juga berharap adanya peningkatan jumlah armada, personel dan Intensitas pengawasan (jumlah hari operasional) dalam melakukan patroli di Laut Natuna Utara.

"Kalau bisa Natuna dijadikan pangkalan utama satuan pengamanan dan pengawasan Laut Natuna Utara, sehingga lebih mudah dan cepat untuk digelar operasionalisasi penindakan, IUU Fishing," katanya lagi.

Menanggapi pernyataan Panglima TNI sesaat setelah dilantik mengatakan akan segera meningkatkan pengamanan di Laut Natuna Utara dengan melibatkan unsur laut, udara, bahkan komponen komposit disambut baik oleh HNSI.

"Sudah seharusnya TNI lebih memprioritaskan menjaga wilayah Laut Natuna yang merupakan perbatasan terluar Natuna dengan berbagai negara," ujarnya pula.

Ia juga mengatakan beberapa tahun terakhir penjagaan wilayah Laut Natuna Utara memang dirasakan oleh nelayan semakin melemah.

"Dimana kita sering melihat interupsi kapal-kapal dan pesawat udara negara asing sering melintas kawasan Laut Natuna Utara yang perlu kita curigai," kata Hendri.

Dia juga mengatakan intensitas kapal ikan asing akhir akhir ini semakin meningkat, terlebih pada saat musim utara dimana nelayan Indonesia tidak beroperasi di Laut Natuna Utara.

"Kapal-kapal ikan asing semakin sering mencuri sumber daya ikan kita (IUU Fishing), bahkan kita sering melihat aktivitas mencurigakan kapal-kapal perang, kapal coast guard dan kapal survei negara asing beraktivitas di Laut Natuna Utara," katanya lagi.
Baca juga: TNI AL jamin keamanan nelayan di Laut Natuna Utara
Baca juga: KRI John Lie Sailing Pass dengan Kapal Perang RBN di Laut Natuna Utara

Pewarta: Cherman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022