Jakarta (ANTARA) - Film "Uti Deng Keke" yang disutradarai oleh Linur menjadi awal kembalinya aktor Teguh Yulianto untuk berkiprah ke layar perak, setelah dirinya dipercaya memerankan salah satu tokoh di film berlatar belakang budaya dan keindahan alam Gorontalo itu.

"Semua berkat campur Allah, silaturahmi dengan banyak orang. Sehingga orang memberikan kesempatan saya untuk comeback ke dunia film," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Bintang sinetron "Love Story The Series" ini mengucapkan terima kasih kepada Hartono Ko selaku produser "Uti Deng Keke" yang memberikan kesempatan kepadanya untuk kembali berkiprah di industri film Indonesia.

Baca juga: Film "Uti Deng Keke" dinilai layak tayang secara nasional

Teguh yang juga berperan dalam sinetron legendaris "Si Manis Jembatan Ancol" juga bersyukur bisa kembali beradu akting dengan sejumlah aktor kawakan seperti Roy Marten, Gery Iskak dan Mongol serta para pemain asal Gorontalo.

"Buat saya dikasih kesempatan untuk main dalam "Uti Deng Keke", penghargaan yang besar untuk saya yang sudah lama meninggalkan dunia film. Jadi tidak mempersoalkan besar kecilnya sebuah peran," ujarnya.

Teguh berharap film yang juga dibintangi Rency Milano ini bisa segera tayang di bioskop di kota besar sehingga semakin banyak penonton yang bisa menikmatinya.

""Uti Deng Keke" kan mendapatkan sambutan yang luar biasa di bioskop Gorontalo, Manado dan Tangerang, jadi sudah sewajarnya segera tayang di bioskop di kota-kota besar, biar bisa dinikmati masyarakat perkotaan" katanya.

Film ini mengisahkan tentang persahabatan yang dijalani oleh empat remaja yang dari kecil sudah bertekad untuk meraih cita-cita yang telah mereka ikrarkan di sebuah puncak bukit kecil. Mereka adalah Meriam, Umar, Ruslan, dan Daniel.

Meriam adalah anak tunggal seorang perwira Angkatan Laut yang pindah tugas dari Minahasa ke Gorontalo. Di tempatnya yang baru itu, Meriam bersahabat dengan anak-anak dusun yang berada di Gorontalo dan merasakan mendapatkan saudara yang begitu setia kawan dan bersahabat dengan saling menghormati.

Baca juga: Kapolda Gorontalo ajak 500 anggota Polri nonton Film Uti Deng Keke

Baca juga: FFWI dukung keragaman festival film di industri lokal

Baca juga: Isu universal jadi syarat agar film lokal disukai global

Pewarta: Subagyo
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022