Jakarta (ANTARA) - Indonesia Financial Group (IFG) selaku Holding BUMN Keuangan dan Investasi bersama delapan anak perusahaannya mendukung penyehatan dana pensiun (dapen) BUMN melalui penandatangan nota kesepahaman rencana kerja sama pengelolaan aset investasi dana pensiun.

Delapan anak perusahaan IFG tersebut antara lain PT Bahana TCW Investment Management dan 8 BUMN pendiri dana pensiun, di antaranya PT Angkasa Pura I, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Nindya Karya (Persero), Perum Jasa Tirta II, Perum Peruri, PT Taspen (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan BUMN selaku pendiri dana pensiun bertanggung jawab atas kelangsungan dana pensiun.

Dengan inisiatif tersebut, Kementerian BUMN ingin memastikan agar pengelolaan dana pensiun tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang melalui pengelolaan investasi yang sehat sehingga bisa tetap dapat memenuhi hak-hak para pensiunan BUMN secara proporsional dan terukur.

Menurut dia, jika pengelolaan dana pensiun tidak dilakukan secara baik dan optimal, maka akan berpotensi menjadi masalah sistemik pada masa yang akan datang terhadap para pensiunan. Diharapkan jaminan kesejahteraan hari tua yang baik dapat menjamin kesejahteraan para pensiunan serta mendukung kesejahteraan keluarganya.

Baca juga: IFG ungkap alasan butuh PMN demi dukung program KUR

"Dengan latar belakang tersebut, yang ingin kami capai adalah suatu pengelolaan dana pensiun BUMN yang terbaik dalam rangka menjamin pengelolaan investasi yang sehat. Pengelolaan ini termasuk juga pada pemilihan investasi yang memperhatikan secara cermat kewajiban jangka panjang serta penempatan aset pada investasi yang sesuai dengan kewajiban jangka panjang tersebut atau asset-liability matching. Di samping itu, mendapatkan benefit yang sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian, dengan tetap memperhatikan kemampuan terukur perusahaan pendiri," ujar Tiko, panggilan akrabnya.

Tiko juga menekankan tiga hal yang patut menjadi perhatian dalam pelaksanaan strategi pengelolaan dapen BUMN, yaitu secara berkala dapen melakukan evaluasi dan asesmen atas pengelolaan aset investasi dan tingkat kesehatannya, khususnya terkait rasio kecukupan dana dan asumsi-asumsi liabilitasnya seperti asumsi mortalita, lalu strategi pengelolaan investasi yang sehat dan terpercaya yang dikelola oleh profesional yang kompeten, dan terakhir terkait peningkatan tata kelola/governance dana pensiun.

Sebagai langkah awal dalam mewujudkan pengelolaan aset investasi dapen yang lebih sehat dan terpercaya, IFG selaku Ketua PMO Tim Percepatan Integrasi Pengelolaan Dana Pensiun BUMN melakukan pilot project dengan dengan BUMN pendiri untuk pengelolaan investasi bersama melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pengelolaan aset investasi.

Baca juga: OJK sambut baik langkah Kementerian BUMN kelola Dapen di IFG

Sehubungan dengan inisiatif tersebut, IFG melalui salah satu anak usahanya yang bergerak di bidang pengelolaan investasi, PT Bahana TCW Investment Management, akan membantu BUMN pendiri bersama dengan dana pensiun BUMN dalam pengelolaan investasi bersama dengan menggunakan skema Kontrak Pengelolaan Dana (KPD).

Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan pengelolaan investasi oleh PT Bahana TCW Investment Management diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi dana pensiun BUMN yang akan bekerja sama.

"Strategi pengelolaan investasi bersama diharapkan akan memberikan akses yang lebih besar dan skala ekonomis untuk mencari instrumen investasi terbaik di pasar dengan negosiasi harga yang lebih baik," ujar Robertus.

Sehubungan dengan instrumen investasi tersebut, Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga menyampaikan, pengelolaan investasi bersama berpotensi menciptakan skala investasi yang besar yang dapat menjadi salah satu sumber pendanaan proyek-proyek infrastruktur, yang memiliki durasi lama, sesuai dengan nature liabilitas dana pensiun dan pada saat bersamaan juga berpotensi memberikan yield investasi yang cukup atraktif.

Baca juga: IFG bakal kelola investasi dana pensiun BUMN

Baca juga: IFG: Dana pensiun bisa kurangi ketergantungan RI dari modal asing

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022