Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan produksi padi selama periode Januari hingga April 2006 hanya mencapai 0,3 persen sementara pertumbuhan penduduk mencapai 1,3 persen, sehingga perlu berbagai upaya untuk lebih meningkatkan produksi padi. "Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi hanya naik 0,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (2005). Saya lupa angkanya, hanya yang saya ingat persentasenya 0,3 persen," ungkap Deputi II Bidang Pertanian dan Kelautan Kantor Menko Perekonomian, Bayu Krisnamurti di Jakarta, Sabtu. Menurut dia, pemerintah memberi perhatian serius atas masalah itu dan segera mengambil langkah-langkah antisipasi sejak saat ini sehingga tidak menjadi masalah besar di kemudian hari. "Itulah gunanya kita melakukan `on going evaluation` (evaluasi berjalan) sehingga kita masih punya waktu untuk berbuat," katanya. Ia mengatakan, masih ada musim tanam 2006 ini guna mengejar ketertingalan produksi padi melalui upaya intensifikasi. Kondisi pada awal 2006 sebenarnya cukup bagus sehingga produksi padi seharusnya dapat lebih banyak dari tahun sebelumnya. "Dari analisis BPS, 97 persen pembelian kepada petani sebenarnya sudah berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP), sementara yang di bawah HPP hanya tiga persen karena kualitas yang kurang memadai," katanya. Mengenai hasil rapat koordinasi nasional (Rakornas) evaluasi kebijakan perberasan awal Mei lalu, Bayu menyebutkan, hasilnya antara lain disepakatinya pentingnya meningkatkan akurasi data perberasan baik data produksi, perdagangan, dan konsumsi. "Akurasi data menjadi prioritas dalam beberapa waktu ke depan. Saya tidak mau mengatakan bahwa data perberasan yang kemarin tidak akurat. Kita ingin menyatakan bahwa akurasinya harus ditingkatkan karena hal itu berkaitan dengan nasib banyak orang," katanya. Menurut dia, kemungkinan penggunaan teknologi pencitraan jauh dengan satelit merupakan salah satu alternatif. "Selain itu juga menyempurnakan metode dan teknis pelaksanaan survey," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006