Jakarta (ANTARA) - Film horor kian diminati sepanjang 2022, Produser dari MD Pictures Manoj Punjabi berharap kualitas horor di tahun depan semakin meningkat.

“Kalau saya lihat sekarang ini, pasti akan semakin banyak horor. Harapan saya, yang membuat film horor mudah-mudahan kualitasnya dinaikkan standarnya,” kata Manoj kepada ANTARA, saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Jumat.

“Kalau tidak dinaikkan standarnya, mulai dari Januari semua horor, tiap minggu ada film horor, menurut saya penonton akan lebih selektif. Yang jelek akan benar-benar jelek,” imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut pandangan Manoj sendiri pembuatan film horor kini haruslah lebih berkualitas. Sebab, banyaknya film horor yang rilis sepanjang 2022 membuat para penonton lebih jeli dalam menilai film.

“Menurut saya, kalau produser atau siapapun bikin mau bikin film mengharap dapat 500 ribu mungkin hanya 50 ribu (kalau dibuat nggak niat). Tp kalo bikinnya sesuai dengan selera penonton atau kualitasnya benar-benar top serius di garap, bisa juga jutaan penonton didapat,” jelas Manoj.

Manoj sendiri melihat bahwa pasar film horor di Indonesia cukup besar. Sebab, masyarakat Indonesia banyak yang menyukai kisah-kisah mistis. Oleh sebab itu, pembuatan film horor pun kini tak bisa dianggap remeh.

“Saya merasa film horor di indonesia nggak pernah orang nggak mau nonton. Masalahnya waktu horor di Indonesia lagi nggak ada valuenya, The Conjuring laku banget di sini. Di Amerika juga horor ada marketnya sendiri,” ujar Manoj.

“Bagi saya, bagi MD, bikin film horor sekarang budgetnya lebih tinggi, semuanya lebih tinggi. Harus lebih tertantang. Karena gampang banget mau bikin film horor dengan budget 500 juta. Itu yang jadi challenge,” ucap Manoj.

Oleh sebab itu, di tahun 2023 Manoj menilai masyarakat akan semakin pintar dalam memilih dan menilai film, khususnya genre horor. Tentunya, industri perfilman Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lagi di tahun depan.

“Penonton pasti lebih pintar ke depannya. Itu pasti. Bayangkan ada 50 film horor setahun, itu mau jadi apa? Jadi tentunya kualitas harus ditingkatkan lagi. Tapi penikmat film horor itu ada,” pungkasnya.

Baca juga: Produser percaya diri "KKN Di Desa Penari" bisa saingi film asing

Baca juga: "KKN Di Desa Penari" raup 3,7 juta penonton dalam 11 hari

Baca juga: "Kisah Untuk Geri" tayang di WeTV dan iflix 5 Maret


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022