Jakarta (ANTARA) - Ketika Paris Saint Germain menjamu Strasbourg Kamis dini hari pukul 03.00 WIB nanti, maka itu bukan hanya salah satu pertandingan yang membuka lagi musim kompetisi Ligue 1 Prancis yang terhenti oleh jeda Piala Dunia 2022.

Itu juga lebih dari sekadar pertandingan Paris Saint Germain seperti biasanya.

Laga melawan tim yang terpaut 30 poin dan 18 peringkat di bawah juara bertahan Liga Prancis itu adalah cara terbaik dalam melihat bagaimana Kylian Mbappe yang disebut-sebut sebagai pesepak bola terbaik di dunia saat ini menyembuhkan luka akibat kalah dalam final Piala Dunia 2022.

Laga final antara Prancis yang dia pimpin dengan Argentina yang dipimpin Lionel Messi yang juga rekan satu timnya di PSG, sampai kini menyisakan luka bagi Prancis dan juga Mbappe.

Pemain muda ini bahkan menjadi bahan olok-olok sejumlah pemain Albiceleste tak lama setelah laga final itu selesai, terutama oleh kiper Argentina Emiliano Martinez.

Mbappe sendiri agaknya tidak tahan untuk libur terlalu lama. Berdiam diri di rumah atau liburan ke mana pun dalam suasana hati yang murung dan kecewa, tak akan pernah bisa menyembuhkan luka. Bayangan kegagalan mungkin terlalu sulit dan terlalu lama untuk bisa disingkirkan dari pikiran.

Untuk itu dia segera bergabung kembali dengan PSG untuk berlatih jauh sebelum laga melawan Strasbourg itu, hanya tiga hari setelah laga final Piala Dunia 2022. Padahal dia diberi waktu istirahat lebih panjang sampai Januari sebelum bergabung dengan PSG kembali.

Baca juga: Kylian Mbappe sudah kembali berlatih bersama PSG

Dia terlihat berusaha mengatasi kekecewaan, apalagi dia masih sangat muda yang gejolak emosinya bisa meledak-ledak. Dia mungkin merasa bahwa dia nyaris menjadi salah satu dari segelintir pemain sepak bola yang bisa berturut-turut menjuarai Piala Dunia, apalagi dia mencetak hattrick yang dua kali membatalkan keunggulan Argentina sehingga laga final itu terpaksa dilanjutkan kepada adu penalti.

Dalam adu penalti pun dia sukses mengatasi teror mental Emiliano Martinez yang tak mempan kepada Mbappe, tetapi sudah cukup menggentarkan hati dua rekannya, yang termakan teror mental Martinez sehingga Prancis pun gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia.

Ironisnya, Martinez yang empat kali tak bisa menghindarkan gawangnya tidak dijebol Mbappa yang tiga di antaranya dari titik penalti, malah tak henti mengolok-olok Mbappe.

Dia bahkan membawa boneka bayi berwajah Mbappe tepat di samping Messsi kala parade sukses juara dunia Argentina di Buenos Aires.

Banyak orang di Prancis menyayangkan Messi diam tak mengingatkan Martinez dan ini turut memicu spekulasi bahwa memang ada apa-apa di balik hubungan Messi dengan Mbappe.

Baca juga: Masa depan hubungan Mbappe dan Messi

Selanjutnya: Galtier tak peduli

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022