Indonesia, poli orea (sangat cantik)
London (ANTARA News) - Krisis ekonomi yang melanda Yunani dan beberapa negara Eropa lain menjadi salah satu penyebab ketidakhadiran pengusaha Indonesia pada Thessaloniki International Fair 2012, kata pejabat Kuasa Usaha RI Athena, Abdul Fatah Zainal.

Sekretaris III KBRI Athena Cahya Sumaningsih kepada ANTARA London Jumat dalam siaran persnya mengatakan, partisipasi Indonesia diwakili oleh anjungan KBRI Athena dalam acara tersebut.

KBRI Athena memfokuskan diri pada upaya promosi produk Indonesia dan investasi di Indonesia dengan sasaran para importir dan investor Yunani maupun dari negara-negara lain yang mengunjungi pameran.

Namun, anjungan KBRI Athena menjadi salah satu stand yang banyak dikunjungi dan menjadi pengobat rindu akan produk-produk Indonesia setelah pada tahun 2011 Indonesia absen dari pameran itu.

"Indonesia, poli orea (sangat cantik)," demikian salah satu komentar dari pengunjung anjungan Indonesia asal Yunani.

Pengunjung lain juga menyatakan kekagumannya atas Indonesia dan berminat mengunjungi Indonesia.

Mereka bahkan menyampaikan bahwa Indonesia dan Yunani memiliki banyak kesamaan, dan nama Indonesia berasal dari bahasa Yunani Indo dan nesia yang berarti pulau.

Dalam pameran Indonesia menampilkan berbagai contoh produk Indonesia dari pengrajin daerah antara lain Sulawesi Selatan dan Yogjakarta seperti kain batik, vas bunga, lampu meja, kerajinan perak, wayang, dan produk kopi kualitas ekspor expresso selain kapal api yang dikirimkan oleh PT. Kapal Api.

KBRI juga membagikan katalog dan `contact person` perusahaan-perusahaan pengekspor kerajinan dimaksud, agar para importir yang berminat dapat menghubungi.

Banyak pengunjung tertarik untuk membeli produk-produk yang dipamerkan, namun karena anjungan Indonesia tidak berada pada area retail maka barang-barang tersebut tidak dijual.

Sebagai upaya mempromosikan Indonesia, KBRI juga menampilkan video mengenai keindahan alam dan keragaman budaya Indonesia.

Khusus untuk event promosi produk ekspor yang akan diselenggarakan di Indonesia, yaitu 27th Trade Expo Indonesia, KBRI membagikan brosur dan memberikan informasi mengenai rencana penyelenggaraan tersebut.

KBRI juga memberikan layanan tanya jawab kepada pengunjung yang menginginkan informasi mengenai cara-cara berinvestasi di Indonesia, membeli produk Indonesia dan berwisata ke Indonesia.

Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras mengatakan pemerintahnya berupaya menanggulangi pengangguran dan menunggu guliran dana talangan yang akan digunakan membantu perusahaan Yunani bangkit dari krisis.

Hal itu disampaikan Samaras pada pembukaan pameran Internasional Thessaloniki ke-77 di Yunani, yang diselenggarakan di International Exhibition Centre, Thessaloniki dari 8-16 September.

Dalam pidatonya, Samaras menyampaikan perkembangan situasi dalam negeri dan perekonomian Yunani, serta menekankan bahwa Yunani akan tetap berada di Euro zone.

Sebagai upaya untuk menghidupkan kembali bisnis di Yunani, Samaras berjanji akan mengadakan pertemuan dengan pihak Kamar Dagang di seluruh Yunani, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan.

Dalam pameran ini, beberapa negara lain juga berpartisipasi seperti Prancis, Italia, Hungaria, Brasil, Siprus, Polandia, Afrika Selatan dan Taiwan. Sementara itu, area retail didominasi oleh pedagang dari Yunani, Siprus, Pakistan, Mesir dan India.

Stand Indonesia pada pameran Thessaloniki International Fair juga menarik kalangan media Yunani, khususnya Stasiun TV Yunani ET3 yang mengadakan liputan khusus tentang anjungan Indonesia dan substansi promosi Indonesia.

(H-ZG)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012