"Para penumpang dari China ke Inggris mulai 5 Januari sebelum berangkat perlu memperlihatkan hasil negatif tes COVID-19, yang dijalani tidak lebih dari dua hari menjelang keberangkatan," kata departemen tersebut melalui pernyataan, Jumat (30/12).
Depkes juga mengatakan sedang berupaya memastikan bahwa aturan tersebut diterapkan sesegera mungkin di Inggris Raya kendati tidak ada penerbangan langsung dari China ke Skotlandia, Wales, ataupun Irlandia Utara.
Baca juga: 240 anggota staf Korsel di China terinfeksi COVID-19
Menurut pernyataan itu, sampel orang-orang yang tiba di Inggris dari China akan diperiksakan untuk COVID-19 guna memantau varian-varian baru.
".... Badan Kesehatan Inggris Raya sedang menjalankan pengawasan mulai Minggu 8 Januari ... akan mengambil sampel penumpang yang tiba di Inggris dari China daratan untuk dites COVID saat kedatangan," kata Depkes.
Sebelumnya pada Jumat, Prancis mengumumkan bahwa mulai 1 Januari semua penumpang pesawat yang tiba dari China akan diwajibkan menyerahkan hasil negatif tes COVID.
Para penumpang juga akan kembali dites COVID-19 saat kedatangan di Prancis.
Menurut Clement Beaune, menteri Prancis yang khusus menangani transportasi, kewajiban mengenakan masker akan diberlakukan pada semua penerbangan dari China.
Pada Rabu (28/12), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan mulai 5 Januari pelaku perjalanan dari China akan diwajibkan menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 sebelum masuk ke AS.
Italia, Spanyol, dan beberapa negara lainnya, juga telah memberlakukan langkah-langkah pencegahan ketika China mengalami lonjakan kasus virus corona.
China mulai bulan ini melonggarkan aturan-aturan ketat terkait COVID-19.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Uni Eropa belum putuskan syarat wajib tes COVID bagi penumpang China
Baca juga: Malaysia wajibkan tes COVID untuk pelaku perjalanan dari China
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Komentar