Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berkeliling kabupaten/kota di Indonesia demi membagikan tips kesuksesan daerahnya dalam penanganan stunting melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hal itu ditempuh oleh Presiden Jokowi setelah ia mendapat informasi bahwa Sumedang salah satu kabupaten yang baik dalam penerapan SPBE sekaligus dijadikan basis data dalam penurunan stunting.

"Sehingga Pak Bupati diminta memaparkan apa yang sudah dilakukan oleh beliau di Sumedang," katanya dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan Istana Merdeka di Jakarta, Senin, selepas rapat terbatas terkait percepatan penanganan stunting melalui SPBE yang dipimpin langsung Presiden Jokowi.

Ia menyampaikan bahwa Bupati Sumedang sudah sukses membangun SPBE di daerahnya sekaligus mengorkestrasi baik itu dari aspek personel, proses bisnis, hingga sistem data elektronik yang menjadi satu.

"Sehingga beberapa program-program pemerintah, bukan hanya stunting sebenarnya, dia juga sudah berhasil memperbaiki program kemiskinan, program kemudahan memberikan izin itu jadi jauh lebih baik," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi SAKTI percepat penurunan kasus stunting

Ia menjelaskan bahwa Presiden Jokowi mendorong kepastian semua daerah dalam penerapan SPBE.

"Jadi arahan Bapak Presiden adalah tolong dipastikan semua kabupaten/kota nanti didorong penerapan SPBE berkoordinasi dengan Menpan-RB (Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi -red)," ujar dia.

Presiden juga menginstruksikan terkait dengan percepatan penanganan stunting agar dikoordinasikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

Koordinasi tersebut diinstruksikan untuk memilih sekitar 20-50 kabupaten/kota yang dinilai telah memiliki SPBE cukup baik tetapi mengalami tingkat sunting tinggi untuk bisa mereplikasi apa yang sudah dilakukan di Sumedang.

"Malah arahan Bapak Presiden, Pak Bupati langsung dikirim ke sana untuk bisa mereplikasi, membantu bupati dan wali kota di daerah-daerah yang stuntingnya masih tinggi tapi nilai SPBE-nya mencukupi agar bisa segera mengulangi suksesnya beliau," ujar dia.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan bahwa daerahnya sempat mengalami tingkat prevalensi stunting sebesar 32,2 persen pada 2022, tetapi berkat penerapan Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (SIMPATI) angka itu bisa turun tajam menjadi 8,2 persen saat Bulan Penimbangan Balita 2022 pada Agustus lalu.

Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2021 tingkat prevalensi stunting 24,4 persen, sedangkan Presiden Jokowi menargetkan penurunan menjadi 14 persen pada 2024.

Baca juga: BKKBN Jawa Tengah giatkan edukasi ibu hamil untuk cegah stunting
Baca juga: Kepala BKKBN: Enam provinsi prevalensi stuntingnya di bawah 20 persen
Baca juga: Kemenko PMK: Penurunan stunting harus dilakukan secara integratif

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023