"Wonderkid" asal Papua yang pernah memperkuat Persija Jakarta dan Persipura Jayapura itu merupakan rekrutan pertama skuad Tangsel Warrior pada paruh musim ini.
"Pastinya saya sangat senang bisa bergabung dengan Dewa United. Saya juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu tim ke posisi yang lebih baik dari putaran pertama lalu," kata Brian, melalui laman resmi klub, Rabu.
Brian mengaku cukup optimistis Dewa United bisa keluar dari papan bawah di paruh kedua nanti, namun diingatkannya ada beberapa hal penting demi memenuhi target tersebut.
"Saya pikir peluang untuk ada di posisi yang lebih baik cukup terbuka. Yang penting kami semua harus sama-sama bergandengan tangan dan bekerja keras," ujar Brian.
"Dengan begitu, saya pribadi cukup yakin bila kami bisa keluar dari posisi papan bawah klasemen sementara," kata pemain bertinggi badan 184 centimeter itu.
Baca juga: Brian Fatari pamit dari Persipura untuk bergabung dengan Dewa United
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Dewa United Ardian Satya Negara mengatakan pihaknya memang sudah memantau perkembangan Brian sejak musim lalu.
"Kami sudah memantau Brian sejak kompetisi Liga 1 musim lalu. Setelah berkomunikasi dengan Coach Jan (Jan Olde Riekerink), kualitas Brian pun masuk dalam kriteria yang dibutuhkan tim," kata Ardian.
"Tawaran yang kami berikan untuk Brian pun mendapat sambutan positif dan kami berharap dia bisa cepat beradaptasi dengan tim," pungkasnya.
Brian Fatari merupakan pemain kelahiran Manado, 20 Desember 1999 yang mengawali karier profesional di Persipura pada tahun 2018, kemudian setahun berselang bergabung dengan Persija.
Brian kembali ke skuad Mutiara Hitam, julukan Persipura pada tahun 2020 sampai akhir tahun 2022 sebelum akhirnya menjadi keluarga besar Dewa United.
Pemain berusia 23 itu pun nantinya akan menambah amunisi di sektor pertahanan Dewa United bersama Risto Mitrevksi, Achmad Faris, serta Mochamad Zaenuri.
Baca juga: Dewa United akhiri kerja sama dengan Nil Maizar
Baca juga: Kapten Dewa United ajak pemain bangkit di putaran kedua
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
