UMK sudah melakukan kerja sama dengan Thaksin University, Thailand. Untuk mengimplementasikannya, maka Program Studi PBSI mengirimkan saya untuk mengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dan mengenalkan kebudayaan Indonesia
Kudus, Jateng (ANTARA) - Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muria Kudus (UMK) ikut memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia saat mengikuti program "lecture exchange" (pertukaran dosen) di Thaksin University dan HatYai Wittayakarn School, Thailand.

"UMK sudah melakukan kerja sama dengan Thaksin University, Thailand. Untuk mengimplementasikannya, maka Program Studi PBSI mengirimkan saya untuk mengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dan mengenalkan kebudayaan Indonesia," kata dosen PBSI UMK, Dr Luthfa Nugraheni, M.Pd, yang mendapat kesempatan mengikuti program pertukaran dosen di Thaksin University dan HatYai Wittayakarn School Thailand di Kudus,  Jawa Tengah, Jumat.

Ia menjelaskan program pertukaran dosen tersebut dilaksanakan mulai 14 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023.

Adapun tujuan digelarnya pertukaran dosen tersebut, kata dia, untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia di Thailand. Sehingga, nantinya mahasiswa maupun siswa di Thailand dapat belajar bahasa Indonesia.

Dampak jangka panjang yang diharapkan, mereka juga akan berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara langsung keindahan dan berbagai budaya asal Indonesia, khususnya Kota Kudus.

Dalam mengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing, katanya, materi yang disampaikan tentang perkenalan diri, ciri-ciri fisik, kegiatan sehari-hari, mengenalkan huruf, angka, jam dan sebagainya.

Selain itu, dia juga memperkenalkan makanan khas daerah Indonesia, seperti jenang Kudus, kerupuk udang, keripik tempe dan cara membuat bakso serta bakwan jagung.

"Saya juga mengajarkan (beberapa) tarian, dengan praktik tari gambyong parianom dan manuk dadali, serta senam maumere," ujarnya.

Pihaknya mengaku senang mengikuti program tersebut lantaran banyak pengalaman yang diperoleh. Mulai dari belajar lintas bahasa, mengunjungi tempat bersejarah, dan wisata yang ada di Thailand Selatan.

"Saya juga berkenalan dengan dosen di Thaksin University, bersilaturahmi dengan Konsulat RI di Songkhla beserta jajarannya, guru di Hatyai Wittayakarn school," katanya.

Terkait dengan budaya negeri gajah putih tersebut, kata dia, sangat bagus karena orang di Thailand cukup religius dan ramah kepada orang lain.

"Baik dosen maupun mahasiswa atau masyarakat ramah. Tidak ada budaya menyalakan klakson jika macet. Kotanya bersih dan orangnya taat pada aturan," ujarnya.

Setelah mengikuti program tersebut, dia berharap dapat memberikan banyak manfaat bagi semua pihak. Serta semakin mempopulerkan bahasa Indonesia di kancah internasional, demikian Luthfa Nugraheni.

Baca juga: UMK jalin kerja sama dengan Universiti Geomatika Malaysia

Baca juga: PT KAI berikan kesempatan mahasiswa Universitas Muria Kudus magang

Baca juga: Badan Hisab Kudus adakan pengamatan hilal di UMK

Baca juga: Mahasiswa di Kudus ciptakan tempat sampah berbasis internet

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023