Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif premium asal Jerman Mercedes-benz akan mulai membangun stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik di Amerika Utara, sebagai proyek pertama mereka yang ditarget mencapai 10.000 stasiun di seluruh dunia.

Stasiun pengisian ulang daya untuk kendaraan listrik pertama ini diharapkan akan dibangun di AS dan Kanada pada akhir tahun 2023, dengan tujuan untuk mengaktifkan dan menjalankan seluruh jaringan pada tahun 2030 seperti yang dilaporkan oleh ArenaEV, Minggu.

Sebagai bagian dari strategi perusahaan yang akan sepenuhnya beralih beralih ke kendaraan listrik "di mana pun keadaan pasar memungkinkan", Mercedes-Benz menginvestasikan miliaran dolar di pabrik produksi kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya.

Perusahaan juga memiliki tujuan untuk mempercepat transisi ke masa depan yang serba listrik dengan menyediakan opsi pengisian daya yang andal bagi pemilik kendaraan listrik.

Pusat pengisian daya akan berlokasi di kota-kota besar dan area metropolitan, dengan fokus menempatkannya di dekat pusat perbelanjaan, dealer Mercedes, dan jalan utama.

Gagasan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat tentang pembelian kendaraan listrik tanpa jaringan pengisian daya yang andal.

Karena itu, stasiun pengisian ulang ini tidak hanya terbatas untuk kendaraan listrik milik Mercedes-Benz saja. Tetapi, semua kendaraan elektrik nantinya dapat menggunakan fasilitas ini.

Kendati demikian, pengguna kendaraan Mercedes-EQ dapat memiliki akses ke fasilitas eksklusif seperti akses prioritas dan kemampuan untuk melakukan reservasi melalui aplikasi seluler Mercedes Me.

Di Amerika Serikat, Mercedes-Benz akan bermitra dengan MN8 Energy, perusahaan penyimpanan energi surya dan baterai terkemuka, dan ChargePoint, di mana Mercedes sudah menjadi investornya, untuk membangun jaringan stasiun pengisian daya.

Tujuannya adalah memiliki 400 stasiun yang beroperasi pada tahun 2027, masing-masing dengan lebih dari 2.500 pengisi daya individual. Mercedes-Benz dan MN8 Energy berencana untuk menginvestasikan sekitar 1 miliar dolar AS selama enam hingga tujuh tahun ke depan dengan biaya yang dibagi rata antara kedua perusahaan.

Hub pengisian daya ini biasanya memiliki antara empat hingga dua belas pengisi daya, tetapi area dengan lalu lintas tinggi mungkin memiliki sebanyak tiga puluh pengisi daya. Pengisi daya akan menjadi pengisi daya tinggi (HPC) dengan kecepatan pengisian hingga 350kW.

Perusahaan bertujuan untuk memberikan pengalaman pengisian daya yang mulus bagi pemilik kendaraan listrik yang memudahkan pemilik dan mengemudikan kendaraan listrik, termasuk dalam perjalanan jauh.

Mercedes-Benz bertujuan untuk membuat proses pengisian daya semudah mungkin bagi pelanggan kendaraan listriknya dengan menggunakan teknologi Plug & Charge pada model Mercedes EQ.

Teknologi ini memungkinkan mobil untuk memulai pengisian dan menangani pembayaran secara otomatis tanpa perlu pengemudi memasukkan informasi pembayaran atau mengonfirmasi tagihan di stasiun pengisian.

Baca juga: Mercedes-Benz terapkan sistem mengemudi otomatis canggih di Nevada

Baca juga: Mercedes-Benz akan luncurkan 10 model di India pada 2023

Baca juga: Mercedes-Benz siapkan jaringan powertrain kendaraan listrik mulai 2024


 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023