Jakarta (ANTARA) - BUMN pangan PT Sang Hyang Seri (SHS) berkolaborasi dengan Densus 88  memberikan pendidikan wawasan kebangsaan melalui program ketahanan pangan kepada mantan narapidana terorisme di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
 
Direktur Utama Sang Hyang Seri Maryono mengatakan pihaknya memberikan pelatihan lapangan tentang penyemaian benih padi dan pengerjaan penanaman padi.
 
"Tentunya dalam proses pertumbuhan padi yang ditanami itu dikelola langsung oleh mantan narapidana terorisme sampai masa panen tiba, sehingga mereka dapat mengetahui lebih dalam dari setiap langkah proses pertumbuhan padi," ujarnya di Jakarta, Senin.

Sang Hyang Seri, lanjutnya, berkomitmen terus membantu mantan narapidana terorisme agar dapat menerima ilmu mengenai pertanian secara baik, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, ilmu itu dapat terus digunakan dan akan membantu mata pencaharian mereka.
 
Kepala Densus 88 Inspektur Jenderal Polisi Marthinus menyampaikan kerja sama itu melibatkan 10 mantan narapidana terorisme yang dibimbing dan dilatih oleh Sang Hyang Seri dengan harapan agar mereka dapat menemukan jalan hidup baru untuk kembali diterima masyarakat.

Baca juga: Sang Hyang Seri-Polri kerjasama latih budidaya pertanian bagi napiter
 
“Kami ingin mereka menambah ilmu yang dapat digunakan ketika mereka kembali ke masyarakat. Dengan mempelajari pertanian, kami berharap itu menjadi sumber ekonomi mereka ke depannya, sehingga kecil kemungkinan untuk mantan narapidana itu melakukan perbuatan yang dilakukan sebelumnya," kata Marthinus.
 
Seorang mantan narapidana terorisme bernama Dodi Suradi menyambut baik ketika diberikan wadah untuk belajar terkait pertanian.
 
“Kami sangat bersyukur dengan adanya kerja sama antara Sang Hyang Seri dan Densus 88, karena kami sangat merasa terfasilitasi dengan adanya program pertanian ini. Kami berharap pola pembinaan dengan program-program ini dapat terus berlanjut untuk dapat menambah manfaat baru untuk kami," kata Dodi.
 
Selain melakukan kegiatan pertanian, pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara juga menjadi fokus dalam kegiatan ini untuk membangun jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh para mantan narapidana terorisme.
 
Program pendidikan wawasan kebangsaan itu bertujuan agar mantan narapidana terorisme menjadi masyarakat yang cinta terhadap Tanah Air, serta ikut membangun kemajuan Indonesia, khususnya dalam pertanian untuk memajukan ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Sang Hyang Seri - Universitas Al-Azhar Indonesia kerjasama riset benih

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023