Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan adanya aktivitas vulkanik berupa lontaran abu setinggi kurang lebih 1.200 meter di atas puncak Gunung Kerinci yang secara administratif terletak di Jambi dan Sumatera Barat.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan erupsi itu terjadi hari ini (Kamis) pukul 18.10 WIB. Kolom abu tampak berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 10 menit," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Selain melontarkan abu vulkanik, Badan Geologi juga merekam getaran seismik tremor menerus dengan amplitudo maksimal 5 milimeter dominan 3 milimeter.

Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, saat ini masih menyandang status Level II atau Waspada terhitung sejak 9 September 2007 lalu.

Hasil erupsi Gunung Kerinci banyak menghasilkan batuan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan bangunan sebagai bahan material dasar untuk pembangunan gedung, jalan raya, dan lainnya.

Selain itu dengan dipeliharanya hutan lindung Gunung Kerinci, merupakan tempat tersimpannya cadangan air tanah untuk irigasi, air minum di kota dan desa, serta beberapa mata air panas sebagai sumber mineral untuk kesehatan.

Gunung api yang berbentuk strato vulkano itu mempunyai karakter letusan bersifat eksplosif yang diselingi dengan adanya aliran-aliran lava. Data geologi umumnya didominasi oleh aliran-aliran lava.

Karakter letusan Gunung Kerinci adalah letusan bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan, tidak ada data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya.

Baca juga: Tangani dampak erupsi Gunung Kerinci, BPBD segera distribusikan masker
Baca juga: Gunung Kerinci kembali erupsi
Baca juga: Gunung Kerinci meletus lagi selama 13 menit

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023