Jakarta (ANTARA) - Perusahaan sistem manajemen dan pelacakan logistik pintar yang menyediakan solusi digital berbasis SaaS (software-as-a-service) McEasy pada 2022 mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan hingga 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Co-Founder McEasy Raymond Sutjiono mengatakan, sektor logistik digadang-gadang akan menjadi tulang punggung ekonomi di tahun 2023. Industri logistik di Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan compound annual growth rate sebesar 7,9 persen hingga mencapai 300,3 miliar dolar AS (sekitar Rp4.559 triliun) pada 2024.

"Sebagai stakeholder dalam sektor ini, kami melihat meningkatnya kebutuhan para pengusaha logistik untuk menggunakan sistem manajemen terotomasi guna membantu bisnis prosesnya," kata Raymond melalui keterangan pers yang diterima Jumat.

Sejak didirikan pada 2017, ia mengatakan lebih dari 600 perusahaan dari berbagai skala di Indonesia telah menggunakan solusi manajemen logistik yang ditawarkan McEasy.

"Ketika kami memulai McEasy, kemitraan kami didominasi oleh korporasi besar. Menariknya, empat tahun kemudian, 50 persen mitra kami sekarang adalah perusahaan berskala kecil hingga menengah (UKM) logistik dan transportasi yang berdomisili di pulau Jawa, Sumatera hingga Sulawesi," ujar Raymond.

Pada tahun 2022, McEasy bekerja sama dengan berbagai pihak pemerintah dan asosiasi untuk membantu pengembangan bisnis para pelaku UKM Indonesia.

Baca juga: McEasy dukung percepatan digitalisasi logistik dan transportasi

Misalnya, menginisiasi program kolaborasi pemberian GPS gratis dengan SMESCO yang merupakan lembaga resmi di bawah Kementerian Koperasi dan UKM serta dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. McEasy juga aktif melakukan edukasi digitalisasi sistem rantai pasok bersama Asosiasi Logistik Indonesia, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia dan Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia.

Lebih dari itu, McEasy juga berupaya membantu para pelaku usaha logistik dan transportasi dalam proses perizinan. Misalnya melalui kerja sama dengan Silacak, sistem dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk proses perizinan barang khusus, serta dengan Kementerian Perhubungan untuk perizinan online angkutan darat dan multimoda.

Pada tahun 2023, Raymond mengatakan McEasy akan fokus memperkenalkan inovasi teknologi untuk mendigitalisasi proses bisnis UKM dan perusahaan besar di bidang transportasi dan logistik pada sektor first mile, mid mile, dan cold chain. McEasy juga akan mengembangkan solusi untuk industri lain, seperti pengangkutan penumpang, agrikultur, dan pertambangan.

“Selain itu di tahun 2023, McEasy menargetkan kendaraan yang terintegrasi ke dalam ekosistem McEasy bertambah hingga 400 persen year-on-year (yoy) setelah sebelumnya bertambah sebesar 250 persen pada 2022," tambah Raymond.

Hingga saat ini, McEasy memiliki tiga produk unggulan, yaitu Transportation Management System (TMS), Vehicle Smart Management System (VSMS), dan Route Optimization.

Solusi berbasis teknologi tersebut menawarkan dua kemudahan utama, yakni pemantauan armada secara real-time yang dapat ditambahkan dengan integrasi perangkat keras berbasis sensor guna menjaga kualitas bahan baku dan efisiensi biaya selama pengiriman.

Selanjutnya, dengan sistem yang terintegrasi, percepatan proses operasional pengiriman melalui digitalisasi dari hulu ke hilir dapat menjawab permasalahan penyedia jasa logistik dan distribusi untuk menaikkan pendapatan perusahaan dan menekan biaya operasional.

Baca juga: McEasy kenalkan fitur terbaru mereka "Route Optimization"

Baca juga: McEasy luncurkan aplikasi manajemen transportasi versi "mobile"

Baca juga: McEasy kantongi pendanaan seri A

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023