Shanghai (ANTARA) - Saham China berakhir di level tertinggi dalam empat bulan pada Jumat, karena investor asing terus membeli saham China untuk sesi kedelapan di tengah optimisme bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu bersiap untuk pemulihan yang kuat di era pasca pandemi.

Indeks saham unggulan CSI 300 China berakhir 1,4 persen lebih tinggi, menyentuh level tertinggi sejak 13 September, dan Indeks Komposit Shanghai ditutup bertambah 1,0 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong dan Indeks Hang Seng China Enterprises masing-masing terangkat 1,0 persen dan 1,1 persen.

Indeks CSI 300 melonjak 2,3 persen untuk minggu ini, mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Indeks acuan Hang Seng juga melihat kenaikan mingguan keempat berturut-turut dengan terangkat 3,5 persen dalam seminggu.

"Ada banyak bukti bahwa banyak penduduk China telah terinfeksi dan gangguan itu telah memudar dengan cepat," kata Ekonom Senior China di Capital Economics, Julian Evans-Pritchard, dalam sebuah catatan.

"Ditambah dengan pergeseran yang lebih luas ke arah kebijakan yang lebih pro-pertumbuhan, hal ini menunjukkan pemulihan pembukaan kembali mulai kuartal ini dan tahun 2023 yang lebih kuat secara keseluruhan."

China menghentikan strategi nol-COVID bulan lalu dalam perubahan kebijakan, melepaskan gelombang infeksi di seluruh negeri sambil meningkatkan pasar keuangannya.

Baca juga: Saham China lanjutkan kenaikan naik, ditopang pembukaan perbatasan

Investor asing membeli bersih 13,3 miliar yuan (2 miliar dolar AS) saham China melalui Stock Connect Scheme (SCC) pada Jumat, mengirimkan jumlah total pembelian menjadi 64 miliar yuan (9,5 miliar dolar AS) sepanjang tahun ini.

Itu dibandingkan dengan 90 miliar yuan saham China yang mereka beli melalui saluran tersebut (SCC) sepanjang tahun 2022.

Ada juga tanda-tanda lain yang berkembang bahwa akhir dari kebijakan nol-COVID yang keras di negara itu mungkin menandai awal dari perjalanan panjang global kembali ke ekuitas China.

Bahan pokok konsumen menguat 2,8 persen untuk memimpin kenaikan pada Jumat, saham perawatan kesehatan dan perusahaan terkait pariwisata masing-masing naik 2,0 persen.

Raksasa teknologi yang tercatat di Hong Kong naik 1,5 persen, saat sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa otoritas China akan segera mengizinkan aplikasi ride-hailing Didi Global dan aplikasi lainnya kembali ke toko aplikasi domestik.

Secara terpisah, ekspor China menyusut tajam pada Desember karena permintaan global mendingin, dan kelemahan tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga tahun baru karena ekonomi global terhuyung-huyung di ambang resesi.

"Pertumbuhan ekspor yang lemah menyoroti pentingnya meningkatkan permintaan domestik sebagai pendorong utama ekonomi pada tahun 2023," kata Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang.

Ia memperkirakan kebijakan yang lebih mendukung untuk meningkatkan konsumsi domestik dari pemerintah pusat pada Maret saat pemerintahan baru mulai menjabat.

Baca juga: China akan buat kebijakan moneter lebih tertarget dan efektif
Baca juga: Ekonomi industri China catat pertumbuhan stabil pada 2022


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023