Jakarta (ANTARA) - Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial Budaya Ekkaphab Phanthavong mengapresiasi inisiatif Indonesia dalam optimalisasi pembangunan desa di wilayah perbatasan berbasis SDGs Desa.

"Mengapresiasi Indonesia (Kemendes PDTT) dalam mengimplementasikan SDGs Desa," ujar Ekkaphab Phanthavong dalam International Conference on Sustainable Rural Development in Border Areas secara daring yang diikuti di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, pembangunan desa lintas negara yang digagas oleh Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar perlu dukungan dari semua pihak.

Baca juga: Mendes inisiasi forum ASEAN optimalkan pembangunan desa di perbatasan

"Memperkuat kemitraan dan kerja sama untuk mengubah desa agar lebih baik lagi sesuai tujuan pembangunan," katanya.

Phanthavong menekankan pihaknya akan ikut ambil peran untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal terkait pembangunan berkelanjutan tersebut.

Ia menambahkan, masih ada waktu yang cukup untuk merealisasikan tujuan pembangunan berbasis SDGs hingga 2030.

"Tujuh tahun yang tersisa untuk mencapai SDGs, kami akan bekerja untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal," tuturnya.

Baca juga: Kemendes PDTT: ASEAN bisa berkolaborasi kembangkan desa wisata

Dalam kesempatan yang sama, Mendes PDTT mengatakan, pembangunan berbasis SDGs Desa memiliki kontribusi yang cukup besar bagi Indonesia.

"SDGs Desa mampu berkontribusi 84 persen pada pembangunan Indonesia berkelanjutan," katanya.

Mendes PDTT berkomitmen menjalin kerja sama dengan desa yang berada di kawasan regional Asia Tenggara. Hal itu dilakukan karena pihaknya meyakini melalui jalinan kemitraan akan mampu mempercepat kebangkitan desa.

Baca juga: Delegasi negara ASEAN lihat pengembangan desa di Badung Bali

"Kolaborasi lintas negara ini akan mempercepat kebangkitan desa dan capaian SDGs di masing-masing nagara," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023