Hal aneh pun terjadi. Kosim dan dukun menyaksikan kejanggalan pada bayi yang dilahirkan Laras
Jakarta (ANTARA) - Generasi 1980-an dan 1990-an mungkin bergidik saat mendengar kata "Bayi Ajaib". Bagaimana tidak, film horor legendaris ini disebut mampu memberikan traumatis pada anak-anak kala itu karena cerita dan visualnya yang menakutkan.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap film tersebut, sutradara Rako Prijanto membuat ulang "Bayi Ajaib" dengan cerita dan pengadeganan yang hampir sepenuhnya sama.

Baca juga: Pandangan Manoj Punjabi tentang film horor di sepanjang 2022

"Bayi Ajaib" bercerita tentang Kosim (Vino G Bastian) yang mendadak kaya setelah menemukan emas di sungai Desa Hirupbagja. Dia kemudian menikahi Laras (Sara Fajira) --dalam film asli bernama Sumi--dan menjanjikan kehidupan yang sejahtera sebagai juragan tanah.

Di lain pihak, Dorman (Adipati Dolken) menginginkan kekayaan dengan melakukan pesugihan. Dia bersekutu dengan arwah Albert Dominique, sosok kakek Portugis yang menginginkan kehidupan baru dan bersedia memenuhi permintaan Dorman.
 
Film "Bayi Ajaib" (ANTARA/Falcon Pictures)


Suatu hari terjadi gerhana bulan sehingga seluruh perempuan dan anak-anak harus berada di dalam rumah agar tidak diculik atau dirasuki arwah jahat. Laras yang sedang hamil berjalan sendirian di dalam hutan kala gerhana tiba.

Baca juga: Ririn Ekawati tak berani tatap Ciara Brosnan saat syuting film horor

Dia merasa bermimpi masuk ke dalam kubur dan bertemu dengan Albert Dominique. Tak lama setelahnya, Laras ditemukan pingsan.

Kosim pun membawa dukun beranak lantaran sang istri harus segera melahirkan. Didi lahir bertepatan dengan gerhana.

Hal aneh pun terjadi. Kosim dan dukun menyaksikan kejanggalan pada bayi yang dilahirkan Laras. Dia lalu meminta sang dukun untuk menutup mulut agar tidak diketahui oleh warga desa.

Didi tumbuh dengan normal. Namun saat akan melakukan khitanan di usia 7 tahun, keanehan mulai terjadi. Hal-hal gaib dan mengerikan lainnya mulai bermunculan.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023