Siapapun yang jadi bupati dan kepala dinas (Pariwisata) tetap mengacu pada itu (Perda)
Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat mendorong masterplan pembangunan sektor pariwisata diakomodasi menjadi peraturan daerah (Perda).
 
Bupati Kaimana Freddy Thie di Manokwari, Senin, mengatakan dokumen tata ruang pariwisata yang diusulkan menjadi perda akan menjadi acuan dalam pembangunan pariwisata Kaimana hingga masa mendatang.
 
"Siapapun yang jadi bupati dan kepala dinas (Pariwisata) tetap mengacu pada itu (Perda)," kata Freddy Thie.
 
Ia menjelaskan, masterplan pembangunan pariwisata Kaimana merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah dengan Universitas Udayana, Bali.
 
Selain masterplan, Pemerintah Kabupaten Kaimana telah menyusun regulasi untuk menciptakan kenyamanan bagi para wisatawan dan masyarakat lokal.
 
"Supaya ada kepastian bagi turis mancanegara dan domestik tidak diganggu kalau ke Kaimana," jelas Freddy Thie.
 
Ia menuturkan bahwa saat ini seluruh destinasi wisata di Kaimana sudah terkoneksi dengan jalur moda transportasi serta jaringan selular.
 
Misalnya, rute penerbangan dari Sorong menuju Kaimana sudah dilayani salah satu maskapai setiap hari.
 
Pemerintah daerah juga sudah membangun pelabuhan perangkat dan pelabuhan terpusat yang menghubungkan seluruh destinasi wisata di Kaimana.
 
"Speed boat dan long boat bisa berangkat dari titik yang ditentukan," ujar dia.
 
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pariwisata Papua Barat Ruland Sarwon menuturkan, naskah akademik rancangan perda pariwisata Kaimana sudah diterima.
 
Pengusulan rancangan perda membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kaimana sudah sangat siap melakukan pengembangan sektor pariwisata.
 
"Bulan lalu saya sudah terima. Nanti akan disampaikan ke bapak gubernur," ucap Ruland Sarwon.
 
Ia berharap agar rencana strategis pembangunan sektor pariwisata Kaimana dapat diadopsi oleh kabupaten lain di Papua Barat.
 
Sehingga, seluruh potensi wisata alam dapat dimanfaatkan secara maksimal demi mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.
 
"Walaupun Raja Ampat sudah lepas tapi kami optimis bisa optimalkan potensi wisata lainnya," kata Ruland Sarwon.
 
Pengelolaan sampah
 
Pemerintah Kabupaten Kaimana gencar mensosialisasikan program Kaimana Nol Sampah sejak akhir 2021.
 
Program tersebut merupakan langkah konkret dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata Kaimana.
 
"Tentu bukan hanya spot wisata yang dijual, tapi kebersihan lingkungan," ujar Bupati Kaimana Freddy Thie.
 
Menurut dia, edukasi dan sosialisasi yang intens meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan sekitar.
 
Perubahan pola pikir tersebut menjadi langkah maju dalam merealisasikan pembangunan Kaimana sebagai kota wisata berskala internasional.
 
"Dengan adanya gerakan kita, masyarakat sudah merasakan manfaatnya," ucap Freddy Thie.
 
Kaimana yang terkenal dengan sebutan kota senja memiliki sejumlah potensi wisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata internasional.
 
Antara lain Teluk Triton, pantai pink, Pulau Venu, dan beberapa air terjun.
 
"Jadi bukan hanya Teluk Triton. Kaimana banyak tempat wisata," kata Freddy Thie.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023