Jakarta (ANTARA) - Microsoft dikabarkan sedang bersiap untuk melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya besok.

The Verge melaporkan pada Rabu bahwa ribuan pekerjaan akan diberhentikan dari raksasa perangkat lunak tersebut.

Baca juga: Microsoft hentikan pembaruan pada Windows 7 dan 8.1

Menurut laporan, Microsoft akan memangkas sekitar 5 persen dari tenaga kerjanya. Dengan lebih dari 220.000 karyawan saat ini di Microsoft, itu bisa berarti lebih dari 10.000 karyawan yang akan terkena PHK.

Kendati demikian, belum diketahui tanggal pasti untuk pemotongan karyawan tersebut diberlakukan. Sumber yang mengetahui rencana Microsoft itu memberi tahu The Verge bahwa perusahaan kemungkinan akan mengumumkan PHK pada hari Rabu, menjelang pendapatan kuartalannya minggu depan.

Microsoft adalah perusahaan teknologi besar terbaru yang menghadapi ekonomi yang menantang, dan pemutusan hubungan kerja akan terjadi hanya beberapa hari setelah Microsoft menerapkan kebijakan cuti tak terbatas yang baru.

Baca juga: Microsoft akan kembangkan kemampuan Bing dengan integrasikan ChatGPT

Karyawan Microsoft yang memiliki saldo liburan yang tidak terpakai akan mendapatkan pembayaran satu kali pada bulan April, dan manajer akan dapat menyetujui "Waktu Istirahat Bebas" yang diajukan karyawan.

Pemangkasan itu juga terjadi hanya beberapa minggu setelah CEO Microsoft Satya Nadella memperingatkan tantangan dua tahun ke depan untuk industri teknologi.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Nadella mengakui Microsoft tidak sendiri kebal terhadap perubahan global dan berbicara tentang perlunya perusahaan teknologi menjadi efisien.

“Dua tahun ke depan mungkin akan menjadi yang paling menantang,” kata Nadella.

“Kami memang mengalami banyak percepatan selama pandemi, dan ada sejumlah normalisasi permintaan itu. Dan di atasnya, ada resesi nyata di beberapa bagian dunia,” tutupnya.


Baca juga: Microsoft akan bangun pusat data di dekat Madrid

Baca juga: BTPN-Microsoft berkolaborasi dukung sistem kerja hybrid 9.600 karyawan

Baca juga: Microsoft sebut Ukraina & Polandia jadi target serangan ransomware


Penerjemah: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023