Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau menggiatkan pelayanan KB gratis serentak di kabupaten dan kota di provinsi itu dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayah setempat.

"Pelayanan KB gratis sebagai upaya percepatan penyerapan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa Dana BOKB tahun 2022," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Baca juga: Pekanbaru diharapkan jadi motivator kesertaan ber-KB pria nasional

Mardalena mengatakan kegiatan pelayanan KB gratis ini bisa meningkatkan peserta KB dan menurunkan angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi.

Ia mengatakan unmet need merupakan persentase perempuan menikah yang tidak ingin memiliki anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran, tetapi tidak memakai kontrasepsi.

"Provinsi Riau masih termasuk provinsi yang angka unmet need-nya tinggi, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat realisasi penyerapan Dana BOKB, terutama DAK untuk pelayanan KB Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)," katanya.

Ia mengatakan pelayanan yang digelar selama tiga hari di beberapa kabupaten/kota termasuk di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru masih ada pelayanan implan (susuk) yang dibantu para bidan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan di Kota Pekanbaru masih tinggi unmet need walaupun CPR sudah mulai naik di atas 50.

Baca juga: BKKBN Riau giatkan "celengan" masyarakat cegah stunting

Baca juga: BKKBN bentuk rumah data kependudukan percepat penurunan stunting


"Berkoordinasi dengan PKB/PLKB melayani akseptor, melakukan percepatan pelaksanaan pelayanan bakti sosial tanpa batas waktu, bakti sosial satu kali satu bulan atau satu kali dua bulan. Kita tetap menggelar bhakti sosial jika ada akseptor," katanya.

Berdasarkan data BKKBN Pekanbaru, jumlah akseptor pelayanan KB Gratis Serentak di Posyandu Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru pada 17 Januari 2023, untuk IUD sebanyak 23 akseptor dan Implan 47 akseptor.

Pewarta: Frislidia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023