Jakarta (ANTARA) - Setelah mencetak sejarah di Piala Dunia 2022, sosok Lionel Messi diabadikan oleh pecinta sepak bola di negaranya dengan berbagai bentuk karya, mulai dari mural hingga tato.

Kini, Messi akan terus tumbuh dan dikenang abadi di sebuah ladang jagung yang dirancang khusus di Argentina.

Lahan yang terletak di Los Condores, Provinsi Cordoba, sudah ditanamkan benih dan didesain sedemikian rupa menggunakan algoritme, yang akan menciptakan citra visual besar dari wajah Messi yang berjanggut. Pemandangan itu bisa dilihat dengan jelas dari atas.

"Bagi saya, Messi tidak terkalahkan," kata petani yang membuat karya tersebut, Maximiliano Spinazze, sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis.

Baca juga: Messi sebut Qatar akan jadi Piala Dunia terakhirnya

Ia juga mengungkapkan kebahagiaannya bagi tim nasional Argentina yang berhasil mengangkat penghargaan tertinggi di Piala Dunia lagi sejak kemenangan timnas yang dipimpin oleh Diego Maradona pada 1986.

"Sekarang mereka adalah juara dunia, saya senang ini bisa diutarakan dengan menanam tanaman," ujar Spinazze.

Argentina sendiri merupakan salah satu negara di Amerika Selatan yang menjadi produsen pertanian utama, dan pengekspor jagung global terbesar ketiga. Pertanian adalah pendorong ekspor utama Argentina, meskipun sepak bola mungkin menjadi klaim ketenaran utama negara tersebut.

Carlos Faricelli -- seorang insinyur pertanian -- merancang coding untuk mesin penabur benih yang memungkinkan mereka menanam dalam pola yang tepat untuk menciptakan visual akhir, dengan area tertentu lebih padat dengan benih daripada yang lain.

"Saya punya ide untuk membuat kode yang masuk ke seeders dengan wajah Messi sebagai bentuk penghargaan," ungkapnya.

Faricelli melanjutkan, dengan menggunakan alat geocoding, mesin tahu berapa banyak benih per meter persegi yang harus diletakkan di tempat-tempat tertentu untuk menciptakan kontras di berbagai bagian wajah Messi.

Baca juga: Fan Argentina antre untuk dapatkan tato Messi
Baca juga: Lionel Messi cs disambut super meriah di Argentina

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023