Dalam pelaksanaan lelang, ada hasil yang langsung bisa disetorkan ke kas negara, totalnya Rp2,7 triliun. Ini juga mengalami pertumbuhan luar biasa dari tahun ke tahun
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Joko Prihanto menyebut kontribusi lelang kepada penerimaan negara mencapai Rp2,7 triliun pada 2022.

"Dalam pelaksanaan lelang, ada hasil yang langsung bisa disetorkan ke kas negara, totalnya Rp2,7 triliun. Ini juga mengalami pertumbuhan luar biasa dari tahun ke tahun," kata Joko dalam jumpa media secara daring di Jakarta, Jumat.

Ia memaparkan pada 2020 kontribusi lelang pada penerimaan negara hanya mencapai Rp1,4 triliun, lalu meningkat menjadi Rp1,99 triliun pada 2021.

Adapun sebanyak Rp1,56 triliun dari total Rp2,7 triliun didapatkan dari hasil bersih lelang ke kas negara, misalnya dari lelang barang milik negara maupun barang milik daerah, lelang pajak, dan lelang barang rampasan.

Baca juga: Kemenkeu catat pokok lelang capai Rp35,23 triliun pada 2022

Sementara itu, kata dia, senilai Rp849,79 miliar dari total kontribusi lelang kepada penerimaan negara didapatkan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lelang, Rp265,61 miliar dari Pajak Penghasilan (PPh), dan Rp92,24 miliar dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTP).

"Kontribusi lelang kepada penerimaan negara tentunya diupayakan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di 2023," ucap Joo Prihanto.

Adapun pemerintah menargetkan pokok lelang pada 2023 mencapai total Rp33 triliun atau lebih tinggi dari target pada tahun 2022 yang senilai Rp30 triliun.

“Target PNBP lelang juga naik dari tahun kemarin yang sebesar Rp700 miliar, kita tetapkan menjadi Rp758 miliar pada tahun 2023 ini,” kata Joko Prihanto.

Baca juga: DJKN: Nilai pokok lelang capai Rp101,09 triliun dalam 5 tahun terakhir
 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023