Stok sekarang lebih dari 600 (ribu ton), untuk puasa-Lebaran sangat cukup
Jakarta (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengungkap Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang tersimpan gudang Bulog saat ini mencapai 680.000 ton.
 
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menuturkan stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras pada saat bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang.
 
"Stok sekarang lebih dari 600 (ribu ton), untuk puasa-Lebaran sangat cukup," kata Budi Waseso dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
 
Adapun stok tersebut akan disalurkan melalui lewat pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
 
Pria yang kerap disapa Buwas ini juga mengatakan stok beras tersebut akan dihabiskan hingga Lebaran untuk menjaga kestabilan harga.

Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan Bulog untuk kendalikan harga beras
Baca juga: Asosiasi: Beras Bulog primadona di kalangan pedagang
 
Hal itu dilakukan, kata dia, karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 diprediksi panen raya dimulai, sehingga selanjutnya Bulog akan menyerap beras petani.
 
"Ada data BPS, Menteri Pertanian, Maret-Juni sudah mulai awal panen raya. Saya sampaikan tadi target minimal 1 juta (ton) kita ambil dalam porsi banyak, kalau bisa 2 juta (ton) kenapa harus 1 juta (ton)," ujar Buwas.

Sebelumnya Perum Bulog sesuai arahan Presiden Jokowi (Jokowi) telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.

Selain itu kebijakan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton melalui Perum Bulog bertujuan menahan laju kenaikan harga beras. Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan terkendali.

Baca juga: Bulog lepas 100.000 ton beras untuk operasi pasar, redam gejolak harga
Baca juga: Kualitas CBP baik, Bulog: Tak perlu lepas beras di bawah harga pasar

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023