Jika momentum bullish tetap ada, level 2.000 dolar AS akan tetap menjadi resistensi besar
Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut dan mempertahankan kilaunya selama lima minggu beruntun karena Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan memperlambat kenaikan suku bunganya.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.928,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.939,00 dolar AS dan terendah di 1.922,00 dolar AS.

Selain kenaikannya pada Jumat (20/1/2023), patokan kontrak berjangka emas AS juga naik 0,3 persen untuk minggu ini, menambah kenaikan 6,7 persen selama empat minggu sebelumnya dan kenaikan mingguan terpanjang sejak Agustus 2020.

Harga emas berjangka terangkat 16,90 dolar AS atau 0,89 persen menjadi 1.923,90 dolar AS pada Kamis (19/1/2023), setelah jatuh 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.907,00 dolar AS pada Rabu (18/1/2023), dan anjlok 11,80 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.909,90 dolar AS pada Selasa (17/1/2023).

"Emas menghadapi beberapa resistensi kuat menjelang level 1.950 dolar AS dan itu mungkin bertahan sampai kita mendapatkan keputusan FOMC pada awal bulan depan," kata Analis platform perdagangan daring OANDA, Ed Moya, mengacu pada keputusan suku bunga 1 Februari dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Baca juga: Emas menguat didorong pelemahan dolar AS dan arus masuk "safe haven"

"Jika momentum bullish tetap ada, level 2.000 dolar AS akan tetap menjadi resistensi besar," kata Moya.

Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Jumat (20/1/2023) di pertemuan New Jersey Bankers Association bahwa ia mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin akan sesuai untuk maju setelah kampanye kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu. Dia memperkirakan Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga beberapa kali lagi.

Investor sudah mulai mempertimbangkan risiko yang terkait dengan kredit real estat AS, yang dicatat oleh para analis pasar tertekan, juga mendukung emas.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan Jumat (20/1/2023) bahwa penjualan rumah yang telah ada (existing-home) di AS turun 1,5 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,02 juta pada Desember, tingkat bulanan terendah sejak November 2010.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret terdongkrak 6,5 sen atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 23,935 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,7 dolar AS atau 0,64 persen, menjadi menetap pada 1.047,80 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar dibuka melemah di Asia, pasar khawatir ekonomi melambat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023