Komoditas Sulbar yang melimpah diusahakan dapat diangkut melalui Pelabuhan Belangbelang di Mamuju.
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) untuk mengembangkan Pelabuhan Belangbelang di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik, di Mamuju, Minggu, mengatakan Pemprov Sulbar dan PII telah meninjau kondisi Pelabuhan Belangbelang di Mamuju yang juga akan dijadikan kawasan pengembangan ekonomi Sulbar.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar sangat berharap Pelabuhan Belangbelang di Mamuju dapat menjadi pintu utama keluar masuknya barang dan komoditas di Sulbar.
"Komoditas Sulbar yang melimpah diusahakan dapat diangkut melalui Pelabuhan Belangbelang di Mamuju sekaligus dapat menerima setiap barang yang masuk ke Sulbar," katanya.
Dia menambahkan, PII ke depannya diharapkan dapat membantu Pemprov Sulbar dalam menata dan mendesain serta mengembangkan Pelabuhan Belangbelang di Mamuju agar dapat digunakan sesuai yang diharapkan tersebut.
"Pelabuhan Belangbelang perlu didesain lagi secara teknis, agar para pengusaha dan pengguna Pelabuhan Belangbelang merasa nyaman melakukan aktivitas ekonomi," katanya lagi.
Ia berharap, dengan mengembangkan Pelabuhan Belangbelang yang merupakan pelabuhan terbesar di Sulbar tersebut akan mampu memajukan ekonomi Sulbar.
Dia menyampaikan Pelabuhan Belangbelang memiliki fasilitas dermaga seluas 60x10,5 meter persegi dan dan trestle (jalur penghubung sisi darat dengan laut) pelabuhan seluas 80x8 meter persegi serta memiliki kapasitas 1.500 ton.
Selain itu, ditunjang fasilitas lainnya seperti lapangan penumpukan seluas 50x60 meter persegi, dan memiliki gudang penampungan seluas 26x9 meter persegi yang dilengkapi terminal penumpang seluas 15x5 meter persegi.
Kemudian memiliki fasilitas kantor seluas 198 meter persegi, serta lapangan parkir seluas 68 meter persegi.
Baca juga: Pelabuhan di Mamuju bersiap jadi penyangga ibu kota baru
Baca juga: Gempa Sulbar, ASDP tutup sementara Pelabuhan Mamuju
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023