Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengajak para Nahdliyin menjadikan satu abad (100 tahun) usia Nahdlatul Ulama (NU) sebagai momentum melakukan penguatan organisasi.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, NU sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan terbesar di dunia, akan memasuki usia satu abad pada 16 Rajab 1944 Hijriah atau 7 Februari 2023.

"Semoga kita bisa meneruskan amanah perjuangan para masyayih NU," ujarnya.

Satu abad NU kata dia, harus dijadikan sebagai momentum penguatan sekaligus merencanakan program-program untuk kemajuan NU menuju abad ke-2 usia NU.

Baca juga: Presiden dan Ibu Negara jalan sehat bersama warga di Solo

Baca juga: Jawa Timur jadi juara umum Porseni NU


Hal itu juga disampaikan Cak Imin saat menyampaikan Refleksi Sejarah NU pada Haul Ke-44 KH. Bisri Syansuri di Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Jombang, Jawa Timur, Minggu (22/1) malam.

Cak Imin mengaku sangat kagum dengan NU yang bisa tumbuh berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bahkan, NU kini menjadi rujukan dunia, termasuk Arab Saudi yang banyak mengadopsi ajaran-ajaran NU.

"Situs-situs, makam keramat yang dulunya dilarang tidak boleh dikunjungi, sekarang justru dijadikan tempat yang dibebaskan bahkan menjadi destinasi wisata baru," ucapnya.

Menurut dia, ajaran Wahabi di Arab Saudi dianggap tidak akomodatif dan tidak bisa menyesuaikan perkembangan zaman.

"Ini kecerdasan ulama NU yang 100 tahun kemudian bukan hanya diterima dan mengakar di Indonesia, tapi juga diterima dan menjadi rujukan negara-negara Islam," ungkapnya.

Baca juga: Mahfud MD sebut dakwah lentur jadi kunci NU bertahan jelang seabad

Kekaguman Cak Imin lainnya terhadap NU, sejak zaman era pra-kemerdekaan para ulama NU mampu merumuskan konsep cara pandang keagamaan, sosial kemasyarakatan, pemerintahan dan pola hubungan negara dan agama.

"NU berhasil menata agama ajaran ahlilssunah. Kedalaman ilmu-ilmu agama semua menjadi pijakan para ulama NU sehingga semua langkahnya konstektual, adaptif dengan perkembangan," tuturnya.

Selain itu, NU mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kekuatan tidak hanya skill semata, namun juga spiritual dan akhlak sehingga para lulusan pesantren memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan pola pembinaan manusia di tempat lainnya.

Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023