Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan mitigasi interaksi negatif harimau menindaklanjuti informasi Kepolisian Sektor Siak yang menduga adanya jejak harimau sumatera masuk ke pemukiman masyarakat padat penduduk di Kabupaten Siak.

"Harimau sumatera berdasarkan laporan masyarakat masuk ke pemukiman padat penduduk di Desa Suak Lanjut Kecamatan Siak Kabupaten Siak, Senin (16/1)," kata Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan, hasil peninjauan lokasi bersama penghulu kampung, pihak Polsek Siak, Bhabinkamtibmas Desa Suak Lanjut dan masyarakat sekitar menemukan jejak kaki berukuran panjang 13 centimeter lebar 11 centimeter.

Saat itu, katanya, belum dapat dipastikan melihat kondisi lokasi yang jauh dari kawasan hutan.

"Guna mencegah terjadi kontak fisik, tim melalui penghulu kampung, mengingatkan warga untuk berhati hati dan waspada serta tidak beraktivitas di luar rumah pada malam hari," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengimbau warga tidak beraktivitas seorang diri mengingat belum ada kepastian mengenai jejak satwa tersebut.

Baca juga: Kabupaten OKU miliki museum purbakala terbesar di Sumatera

Baca juga: Tiga anjing peliharaan warga Palupuh Agam dimangsa harimau


Setelah itu pada Jumat (20/1) tim gabungan Polsek Siak, Damkar Siak, Baznas Siak, Satpol PP Kabupaten Siak, Babinkamtibmas dan aparat desa menjumpai saksi Pujiono yang melihat langsung satwa melintas pukul 22.30 WIB di depan rumah jaga kebun semangka.

Saksi mengatakan ukuran hewan mirip harimau yang terlihat berukuran besar dan mengarah ke hutan kota Arwinas.

"Lokasi saksi menemukan diduga harimau berada di sebelah Kantor Baznas Siak, SMPN 2 Siak, Kantor Satpol PP Siak, di belakang Rumah Sakit Siak di kebun semangka Baznas Siak," katanya.

Hasil observasi Tim di lapangan menemukan jejak satwa di belakang dan samping rumah jaga kebun semangka binaan Baznas sepanjang 13 centimeter lebar 11 centimeter.

"Untuk jarak langkah kaki depan ke kaki belakang 50 centimeter. Ukuran itu kurang lebih sama dengan jejak yang dijumpai di Desa Suak Lanjut. Berikut tim melakukan pemasangan kamera di lokasi temuan jejak terbaru," katanya.

Untuk mendalami keterangan saksi-saksi tim meminta rekaman kamera CCTV toserba Sinar Jaya milik Ahsan yang merekam aktivitas satwa tersebut di depan toko jalan Tengku Buang Asmara/Sapta Taruna pada pukul 03.15 WIB.

"Tim memprediksi harimau berjalan mengarah keluar hutan kota dengan jarak terdekat dengan kawasan hutan 6 km lebih berseberangan dengan Sungai Siak," ujarnya.

Pada Sabtu (21/1) tim gabungan menelusuri jejak satwa liar di kawasan Hutan Kota Arwinas dan melakukan pengawasan serta memasang dua kamera dan 1 boxtrap (perangkap) dengan menggunakan umpan kambing.

Malamnya, tim melakukan patroli dan melihat secara langsung penampakan satwa harimau sumatera itu di hutan kota Arwinas. Namun esok hari hingga kini satwa tersebut belum masuk ke dalam box trap untuk memakan umpan.

Sementara itu sebelumnya Pemkab Siak sudah mengeluarkan surat edaran untuk kampung-kampung dan kelurahan di Kota Siak agar mengurangi aktivitas pada malam hari di areal dilalui satwa harimau sumatera itu.

"Hari ini tim gabungan akan melakukan pemantauan baik menggunakan drone maupun survei lokasi lokasi yang diduga menjadi lintasan harimau," demikian Genman. 

Baca juga: Kemenkumham Riau terima titipan tulang belulang harimau sumatera

Baca juga: Harimau Sumatera "Bestie" dilepasliarkan di Keudah Zona Inti TNGL

Baca juga: BBKSDA Riau pasang kamera jebak pantau harimau serang pekerja

 

Pewarta: Frislidia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023