Produknya bisa sangat bervariasi karena pasar juga membutuhkan produk yang beragam. Tetapi kami tetap akan melihat bagaimana peluang pasar terlebih dulu sebelum memproduksi produk olahan makanan atau minuman
Yogyakarta (ANTARA) - Petani Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta tengah mengembangkan produk minuman dengan menggunakan merek yang sama sebagai produk unggulan untuk memudahkan pemasaran.

“Produk minuman ini akan menjadi proyek percontohan. Nantinya produk minuman ini akan memiliki merek yang sama,” kata Ketua Asosiasi Petani Sayur Kota Yogyakarta (APSKY) Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Menurutnya, sejumlah produk minuman yang akan dikembangkan berbasis pada minuman mengandung rempah dan hasil pertanian petani di Kota Yogyakarta yang banyak tergabung di kelompok kampung sayur, seperti minuman berbahan bunga telang, jahe, serai, jeruk, dan lainnya.

Baca juga: Kembangkan kampung sayur, warga Tahunan Yogyakarta membuat sirup jahe

Selain minuman, juga akan dikembangkan produk olahan lainnya yang cukup banyak digemari masyarakat yaitu camilan, seperti peyek bayam, peyek teri, peyek cabai, dan lainnya.

“Produknya bisa sangat bervariasi karena pasar juga membutuhkan produk yang beragam. Tetapi kami tetap akan melihat bagaimana peluang pasar terlebih dulu sebelum memproduksi produk olahan makanan atau minuman,” katanya.

Menurut dia, produk olahan makanan dan minuman yang dihasilkan dari 275 kampung sayur di Kota Yogyakarta sudah cukup beragam, namun cakupan penjualan atau pemasarannya masih terbatas. Hal itu, menurut dia, disebabkan setiap kampung Sayur atau kelompok tani di Kota Yogyakarta memiliki produk yang berbeda-beda dengan pengemasan yang juga bervariasi.

“Padahal jumlah dan volume produksi dari kelompok tani di kampung sayur sudah cukup bagus dengan pengemasan yang menarik, namun pemasaran masih terbatas karena pasar membutuhkan produk dengan proses produksi dan pengemasan yang standar,” katanya.

Baca juga: Lahan terbatas, Pemkot Yogyakarta dorong kampung buat taman sayur

Oleh karena itu APSKY sebagai forum petani di Kota Yogyakarta menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan korporasi untuk mendukung peningkatan kualitas produksi olahan pangan yang dihasilkan kelompok tani di kampung sayur.

“Sudah ada komunikasi dengan beberapa kampus dan korporasi yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pelatihan produksi, pengemasan dan perjanjian kerja sama untuk produksi hingga pemasaran,” katanya.

Dengan dukungan dari akademisi dan korporasi, Heroe berharap dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kampung sayur. “Korporasi yang kami ajak kerja sama kebetulan sudah memiliki produk yang dipasarkan di pasar nasional hingga ekspor, sehingga memiliki pengalaman yang luas,” katanya.

Untuk memperkuat pemasaran, produk yang dihasilkan juga akan dilengkapi dengan nomor PIRT dan sertifikat halal.

Baca juga: Peminat pelatihan keamanan pangan di Yogyakarta tinggi
Baca juga: Kesadaran UMKM Yogyakarta urus nomor PIRT cukup tinggi

 
 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023