Jakarta (ANTARA) - Pembalap Formula 1 Lewis Hamilton mengungkapkan dirinya pernah dirundung dan mengalami intimidasi semasa kecilnya.

Juara dunia tujuh kali yang merupakan satu-satunya pembalap kulit hitam di F1, menyebut masa sekolahnya sebagai masa yang paling traumatis.

"Bagi saya, masa sekolah mungkin adalah bagian yang paling traumatis dan paling sulit dalam hidup saya. Saya sudah diintimidasi pada usia 6 tahun," kata Hamilton dalam sebuah wawancara untuk siniar (podcast) On Purpose, dikutip dari Associated Press, Selasa.

Lahir dan dididik di Stevenage, Inggris, Hamilton menggambarkan bagaimana pelecehan secara rasial berlanjut selama tahun-tahun di sekolahnya. Hamilton mengatakan dia merasakan sakit yang pahit karena dikucilkan, bahkan di saat-saat rekreasi sekolah.

"Saya hanya menyulap semua emosi yang saya rasakan. Saya juga sangat berjuang di sekolah, terlebih, saya tidak tahu sampai saya berusia 16 tahun bahwa saya menderita disleksia," ujarnya.

Baca juga: Hamilton, Verstappen berpotensi salip rekor Schumacher pada 2023

Hamilton menggambarkan bagaimana dia memendam rasa sakitnya dan mencoba bersikap biasa saja di hadapan keluarganya ketika dia sampai di rumah.

"Ada banyak hal yang saya tekan. Saya tidak bisa memberi tahu orang tua saya bahwa saya diintimidasi, dipukuli di sekolah hari ini, dan tidak bisa membela diri. Saya tidak ingin ayah saya berpikir saya tidak kuat. Jadi, saya akan menahannya, ketika saya ingin menangis," kata Hamilton.

"Baru setelah saya mulai balapan, saya dapat menyalurkan emosi yang saya miliki ini ke dalam balapan saya," imbuhnya.

Sementara itu, Hamilton adalah pemegang rekor F1 dengan 103 kemenangan Grand Prix dan 103 pole position. Ia diprediksi dapat menyalip rekor-rekor yang dimiliki oleh legenda F1 Michael Schumacher.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hamilton juga menonjol di luar lintasan, berkampanye tanpa lelah untuk melawan rasisme dan mendesak orang lain di F1 untuk berbicara lebih banyak terkait isu tersebut.

Baca juga: Alfa Romeo bersiap luncurkan mobil baru C43 jelang Formula 1 2023
Baca juga: Ferrari konfirmasi pebalap cadangan dan pengembangan F1 2023

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023