Indeks FTSE 100 menguat 0,18 persen atau 14,08 poin menjadi 7.784,67 poin pada Senin (23/1/2023), setelah terangkat 0,30 persen atau 23,30 poin menjadi 7.770,59 poin pada Jumat (20/1/2023), dan jatuh 1,07 persen atau 83,41 poin menjadi 7.747,29 poin pada Kamis (19/1/2023).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Indeks FTSE 100 Inggris dibuka melemah jelang data aktivitas bisnis
Diikuti oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC yang merosot 2,97 persen; serta perusahaan industri farmasi multinasional Inggris yang memproduksi obat generik tanpa merek dan berlisensi Hikma Pharmaceuticals PLC kehilangan 2,80 persen.
Sementara itu, Rolls-Royce Holdings PLC, sebuah perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris terangkat 2,96 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan investasi global yang mencari bisnis yang kuat dengan pengembalian di atas rata-rata. Scottish Mortgage Investment Trust PLC meningkat 2,49 persen; serta perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group SA menguat 2,43 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 menguat 0,18 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023