Bekasi (ANTARA) - Pelatih PSM Bernardo Tavares meragukan keabsahan gol-gol Persija ke gawang timnya saat Juku Eja kalah 2-4 dalam pertandingan Liga 1 Indonesia 2022-2023 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu.

"Saya kira Indonesia membutuhkan VAR untuk meningkatkan kualitas sepak bola," kata Bernardo dalam konferensi pers usai pertandingan.

Menurut pelatih asal Portugal itu, gol pertama Persija yang dibuat Abdulla Yusuf Helal seharusnya tidak disahkan karena dia menganggap Riko Simanjuntak berada dalam posisi offside sebelum melepaskan assist.

Kemudian, pada gol kedua Persija yang diciptakan Aji Kusuma, Bernardo menilai terjadi pelanggaran terhadap bek Yuran Ferbandes sebelum gol tersebut.

"Yuran ditarik tetapi wasit tidak melakukan apa-apa. Lalu saat gol ketiga Persija, semestinya kami mendapatkan lemparan ke dalam sebelum gol. Dan gol keempat Persija itu, saya meragukannya. Sudut kamera televisi tidak bisa mengambil sudut pandang situasi-situasi itu," kata Bernardo.

Selain itu, pria berusia 42 tahun tersebut juga mengkritik sikap pemain-pemain Persija yang dinilainya kerap mengulur-ulur waktu dengan terjatuh di lapangan.

Baca juga: Thomas Doll sebut Persija di jalur yang benar usai kalahkan PSM

Kinerja wasit Aprisman Aranda benar-benar dalam sorotan Bernardo. 

Menurut dia, Aprisman juga seharusnya memberikan tambahan waktu lebih dari tiga menit sebelum mengakhiri pertandingan.

"Seharusnya perangkat pertandingan menerapkan aturan yang sama di semua laga," tutur Bernardo.

Persija mengandaskan PSM  4-2 berkat dua gol Aji Kusuma dan dua gol Abdulla Yusuf Helal. PSM memperkecil kedudukan melalui Everton Nascimento dan Rasyid Bakri.

Hasil itu membuat PSM disalip Persija dalam puncak klasemen Liga 1. PSM kini berada pada  peringkat kedua dengan 38 poin dari 20 laga yang sama dengan Persija namun kalah head to head.

Baca juga: Dua gol debut Aji Kusuma bawa Persija kalahkan PSM 4-2

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023