Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani memaparkan sejumlah kesamaan yang memperkuat hubungan Indonesia-Korea Selatan yang tahun ini menginjak usia 50 tahun.

Pertama, kata dia, Indonesia dan Korsel memiliki kesamaan nilai seperti demokrasi, penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM), dan ekonomi terbuka.

Selain itu, kedua negara juga menyadari pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan seperti ditunjukkan dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan ROK’s Strategy for a Free, Peaceful and Prosperous Indo-Pacific Region.

“Kita perlu menonjolkan kesamaan ini untuk mempererat kerja sama kita,” kata Kadir dalam acara “Indonesia-Korea Morning Talk: Celebrating 50 Years of Friendship” yang diselenggarakan Kemlu RI pada Kamis.

Kedua, dia memuji kontribusi nyata dari semua pemangku kepentingan kedua negara mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan pekerja migran dalam memajukan hubungan bilateral Indonesia-Korsel.

“Tanpa kontribusi mereka, kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan Korea Selatan tidak mungkin untuk diwujudkan,” tutur Kadir.

Baca juga: Indonesia, Korsel sambut peringatan 50 tahun hubungan diplomatik

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA) yang mulai berlaku pada 1 Januari 2023 harus dimanfaatkan untuk keuntungan kedua negara.

Manfaat IK-CEPA antara lain semakin membuka akses ekspor barang Indonesia ke Korsel melalui penghapusan tarif bea masuk, membuka perdagangan jasa Indonesia ke Korsel, mendorong masuknya investasi Korsel ke Indonesia, serta membuka peluang kerja sama ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

“Jadi, 50 tahun persahabatan kita adalah momentum untuk memperkuat kerja sama bilateral dan keberpihakan kita di semua sektor untuk kepentingan kedua bangsa,” tutur Kadir.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam video sambutannya menegaskan bahwa Indonesia dan Korsel lebih dari sekadar teman dekat, tetapi sudah menjadi mitra strategis khusus.

Tahun ini, kata Retno, merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan kedua negara, yang diwarnai dengan pemberlakuan IK-CEPA serta pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan total investasi sebesar 6,37 miliar dolar (sekitar Rp94,62 triliun) dari Korsel—yang dapat membuka hingga 58 ribu lapangan kerja.

“Ini adalah momentum untuk menguatkan kerja sama kita, serta kerja sama yang sudah kita lakukan baik di tingkat kawasan maupun dunia,” tutur Retno.

Baca juga: Kemenperin: RI-Korsel teken kerja sama pengembangan SDM Indonesia

Baca juga: Presiden harap dukungan Korsel atas keketuaan Indonesia di KTT ASEAN


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023