Seoul (ANTARA) - Korea Selatan berencana untuk meningkatkan sebanyak dua kali lipat pemberian voucher energi dan diskon harga gas kepada keluarga-keluarga miskin untuk mengatasi tagihan biaya energi yang melambung.

Tagihan listrik meningkat karena penggunaan pemanas di tengah cuaca gelombang dingin yang berkepanjangan, kata pihak berwenang, Kamis.

Negara-negara di seluruh dunia mengalami kenaikan biaya energi di tengah peningkatan secara global harga gas alam dan bahan bakar sebagai dampak dari konflik di Ukraina.

Banyak rumah tangga di Korsel mulai merasakan dampak tersebut dalam beberapa pekan terakhir setelah meningkatkan penggunaan alat pemanas di tengah gelombang dingin.

Tagihan gas bulanan untuk rumah tangga di Korsel meningkat 34 persen pada bulan lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut Badan Statistik Korsel.

Sekretaris Senior Kepresidenan Korsel untuk Urusan Ekonomi Choi Sang-mok ​​​​​mengatakan bahwa kenaikan tagihan tidak bisa dihindari akibat meningkatnya harga gas alam secara global sebanyak hampir sepuluh kali lipat sejak 2021.

Namun, tagihan biaya energi di Korsel masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya.

Baca juga: Laju pemulihan ekonomi Eropa terpukul biaya energi yang tinggi

Baca juga: Rencana penghematan energi Prancis akan telan biaya Rp11,78 triliun


Kebijakan itu akan menguntungkan hampir 1,2 juta keluarga yang menerima voucher energi dan sekitar 1,6 juta rumah tangga yang memenuhi syarat untuk diskon tagihan gas pada musim dingin ini, kata Choi.

"Ada aspek yang tidak dapat dihindari dalam merealisasikan harga energi di bawah kondisi eksternal yang sulit ini. Namun, kami akan melakukan upaya kebijakan maksimum untuk meminimalkan beban masyarakat," ujar Choi.

Banyak warga Korsel yang mengutarakan kekhawatiran mereka mengenai tambahan kenaikan tagihan energi saat cuaca dingin membeku berlanjut.

"Tagihan biaya untuk pemanas kami naik sekitar 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya," kata seorang warga Seoul yang mengaku bahwa dia dan istrinya memiliki pendapatan tetap dan harus mengurangi pengeluaran seperti makan di luar.

Badan cuaca Korsel telah mengeluarkan peringatan salju lebat pada Kamis di daerah Seoul dan beberapa wilayah timur dan tengah Korsel.

Peringatan salju lebat itu mengakibatkan pembatalan lima penerbangan dan penutupan beberapa taman nasional, menurut kementerian dalam negeri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Peringatan salju tebal dikeluarkan untuk Seoul dan daerah sekitarnya

Baca juga: Jepang bersiap hadapi salju lebat, gangguan lalu lintas

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023