Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) memantau  proses transformasi pembelajaran Program Prioritas Nasional (Kurikulum Merdeka) dan Program INOVASI di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sekretaris Daerah Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya di Praya, Kamis mengatakan transformasi pembelajaran yang diusung pemerintah pusat selaras dengan program pemerintah daerah.

"Transformasi pembelajaran seperti Kurikulum Merdeka secara langsung mendukung implementasi visi Lombok Tengah yaitu mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera, bermutu, dan berbudaya (Bersatu Jaya)," katanya.

Ia mengatakan, terutama dalam mewujudkan misi kedua yaitu mencapai sumberdaya manusia Lombok Tengah yang cerdas, mandiri, dan unggul.

Baca juga: FSGI: Dukungan Nadiem untuk siswa SMPN 1 Ciawi bukti Merdeka Belajar

Baca juga: BKKBN minta mahasiswa KKN-TPK berkoordinasi turunkan stunting


“Kurikulum merdeka memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru untuk memperkuat kemampuan literasi dan karakter siswa," katanya.

Keterampilan ini merupakan pondasi belajar yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan. Semakin baik kemampuan literasi dan karakter siswa, maka akan semakin baik pula prestasi belajar siswa itu di masa depan.

"Pemerintah Kabupaten Loteng bersama program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) telah kerjasama untuk mengimplementasikan transformasi pembelajaran melalui peningkatan kemampuan literasi di jenjang kelas awal SD/MI," katanya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengapresiasi dukungan pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terhadap berbagai program prioritas nasional, termasuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

"Banyak praktik baik yang sudah diterapkan madrasah dan sekolah di Lombok Tengah, terutama dalam pembelajaran terdiferensiasi untuk literasi membaca yang didukung oleh program INOVASI," katanya.

Praktik baik tersebut mencerminkan esensi dari Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang berpusat pada murid.

"Kami berharap praktik baik ini terus didukung dan diperluas penerapannya untuk mendorong perbaikan kualitas pembelajaran bagi semua murid," katanya.*

Baca juga: Rektor Uhamka inisiasi program Merdeka Belajar tenaga kependidikan

Baca juga: Mendikbudristek sebut Merdeka Belajar sebagai suatu gerakan

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023